Baubau
Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse menyampaikan kritik pedas terkait masih burùknya pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Baubau (RSUD Baubau). Kritik ini disampaikan sebelum membuka Forum Konsultasi Publik yang digelar RSUD Baubau, Minggu (18/9/22).
Berdasarkan pengalaman pribadi, ketika Monianse turun langsung ke RSUD Baubau. Ia mendapati salah satu unit pelayanan yakni di Apotik yang tidak ramah, alias minus etika/atitude dalam melayani pasien atau keluarga pasien yang membutuhkan obat.
“Saat itu saya coba datang tengah malam sekira pukul 00.30 Wita, untuk membeli obat di apotik. Ada perempuan yang jaga. Saat itu saya menanyakan salah satu obat, tapi penjaganya melayani, menjawab pertanyaan saya sambil membelakangi saya,” bebernya.
Seharusnya kata Monianse, petugas di RSUD Baubau memberikan pelayanan yang baik, beretika, dengan penuh keramahan, serta murah senyum. Gestur yang baik dari petugas di RSUD Baubau dalam merespon pasien atau keluarga pasien, sudah bisa meringankan beban derita mereka.
Monianse menekankan peningkatan keramahan petugas RSUD Baubau.
Melayani dengan ramah, hampir setengah dari persoalan kesehatan pasise sudah bisa teratasi,”Sebaliknya, kalau kita hadir dirumah sakit dan dilayani dengan ketidakramahan, paling tidak kita akan menambah sakit yakni sakit hati,” sentilnya.
Dihadapan insan medis RSUD Baubau, serta 80an peserta Forum Konsultasi, Monianse juga mengapresiasi pihak manajemen RSUD Baubau yang berani membuka ruang diskusi bersama masyarakat, demi perbaikan layanan di RS BLUD tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi RSUD Baubau hari ini yang secara berani membuka ruang-ruang publik untuk berdiskusi. Tentunya ini didasari oleh sebuah niatan, bahwa pelayanan rumah sakit harus lebih baik dari sebelumnya, sebagai bentuk dari kehadiran negara, untuk pelayanan kepada masyarakat,” sebutnya.
Melalui Forum Konsultasi tersebut, Ketua PDIP Baubau itu meminta seluruh peserta yang hadir untuk memberikan kritik yang sekeras-kerasnya, juga solusi, demi perbaikan pelayanan RSUD yang dahulu sempat tersemat sebagai “RS Angker”.
Forum Konsultasi Publik RSUD Baubau “Mendengar” dihadiri unsur DPRD Baubau, beberapa OPD lingkup Pemkot Baubau, Forum Puskesmas, Akademisi, Pimpinan Media Pers, LSM, Kader Posyandu, Organisasi Kerukunan Masyarakat, Organisasi Kepemudaan/ Kemahasiswaan. Momentum bagi elemen masyarakat untuk memberikan usulan, masukan dan saran demi perbaikan pelayanan RSUD kebanggaan warga Negeri Syara Patanguna.
Sebagai wujud kepedulian, mendorong komitmen manajemen RSUD Baubau agar merubah paradigma pelayanan yang lebih ramah, lebih baik lagi, diantara peserta banyak memberikan kritik pedas, saran konstruktif. Bahkan diangkat pula persoalan toilet bagi pengunjung, kebersihan, lampu penerang, juga hewan yang berkeliaran.
Seterusnya, dilakukan diskusi yang dibagi dalam tiga kelompok, guna menyerap saran perbaikan standar pelayanan RSUD Baubau saat ini, yang hasilnya akan ditindaklanjuti manajemen RSUD Baubau sebagai rujukan standar pelayanan. [Red]
Komentar