kasamea.com BAU-BAU
Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kewirausahaan Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan), Muh Resdin, meminta Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) segera bertindak tegas, menyikapi dugaan penggelapan uang pembelian hewan kurban, yang diduga dilakukan Presiden Mahasiswa (Presma) Unidayan, Dalman. MPM diminta segera bersikap sesuai konstitusi Lembaga Kemahasiswaan Unidayan.
“Kami sangat menyayangkan, sebab bila ini terbukti, sangat mencoreng nama baik Lembaga. Kami meminta kepada MPM untuk menindak lanjuti sodara Dalman sesuai konstitusi Lembaga Kemahasiswaan Unidayan,” tegas Resdin.
Resdin yang merupakan mantan Ketua Komusi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM), menguraikan, dugaan tindakan tidak terpuji ini bermula, ketika Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Unidayan mengagendakan kegiatan penyembelihan hewan kurban Hari Raya Idul Adha 1441 H / 2020 Masehi. Lembaga Legislatif, Esekutif, dan UKM lingkup Unidayan, menemui Wali Kota Baubau, Dr H AS Tamrin MH, pada 15 Juli 2020. Kehadiran Ketua-Ketua Lembaga Kemahasiswaan Unidayan disambut hangat AS Tamrin, bersilaturahim di rumah jabatan Wali Kota.
Kala itu Ketua-Ketua Lembaga Kemahasiswaan Unidayan diwakili oleh Hasim, Ketua MPM, menyampaikan, dalam rangka menyambut Idul Adha tahun ini, KBM Unidayan membuka donasi, dan memfasilitasi pembelian, penyembelihan, hingga pembagian daging hewan kurban, bagi yang berhak menerima.
“Alhamdulillah bapak Wali Kota langsung merespon itikad baik itu, dan menyampaikan satu dua hari kalian datang untuk mengambil uang kurbannya. Karena katanya bapak Wali Kota tidak mau repot cari sapi, dan mempercayakan KBM Unidayan langsung yang mencari sapi,” ungkap Resdin, menirukan apa yang disampaikan AS Tamrin.
Resdin memastikan, Presma Dalman, tidak ikut serta dalam pertemuan dengan Wali Kota.
Resdin melanjutkan, sebelumnya, telah digelar rapat Panitia Kurban, yang dihadiri Ketua-Ketua Lembaga Kemahasiswaan. Kala itu Presma Dalman tidak hadir, dan hanya diwakili Wakil Presma, Dahlin.
Kata Resdin, menurut Dahlin sendiri, Presma Dalman justru tidak sepakat dengan kegiatan kurban tersebut. Sebab, Presma Dalman mengira Panitia Kurban mengedarkan Proposal kepada pihak eksternal Unidayan.
Resdin menuturkan, selang beberapa hari kemudian (pasca pertemuan dengan Wali Kota), tanpa sepengetahuan Ketua-Ketua Lembaga Kemahasiswaan, Presma Dalman justru ke rumah jabatan, mengambil uang Rp 12juta pemberian Wali Kota. Tertera dalam kwitansi uang senilai tersebut.
“Yang menjadi ironis, Ketua-Ketua Lembaga tidak disampaikan, padahal Ketua-Ketua Lembaga yang sebelumnya menemui bapak Wali Kota, menyampaikan kegiatan kurban,” tegas Resdin.
Masih menyinggung tentang Presma Dalman, Resdin menyebutkan, bahwa dari Presma Dalman, kemudian uang pemberian Wali Kota diserahkan kepada Panitia Kurban, disaksikan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan. Uang yang seharusnya berjumlah Rp 12juta, oleh Presma Dalman, diduga hanya diserahkan Rp 11.400.000.
“Padahal bukti kwitansi 12 juta rupiah,” demikian Resdin membeberkan kepada redaksi kasamea.com, Jumat (7/8/20).
Kasamea.com berupaya mengkonfirmasi, sebagai hak jawab, perimbangan pemberitaan kepada Presma Dalman, namun hingga berita ini tayang, belum berhasil.
[RED]
Komentar