SMAN 1 Baubau Siapkan Siswa Lolos PTN

Baubau

SMAN 1 Baubau melakukan ujicoba Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai upaya untuk meningkatkan nilai siswa kelas XII agar bisa lolos masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN). Selain itu juga karena melihat kondisi nilai siswa sebelumnya masih agak rendah, sehingga simulasi try out UTBK Nasional menjadi ajang siswa untuk belajar.

Kepala SMAN 1 Baubau, Muhammad Radi, S.Pd. M.MPd, mengatakan, tahun lalu, yang lolos masuk PTN hanya sekitar 145 siswa, lainnya masuk perguruan tinggi swasta (PTS). Oleh karena itu pihaknya menggelar ujicoba, agar siswa meningkatkan pemelajaran.

“Harapan kita kalau tadinya hanya itu (jumlah yang lulus, red), mudah-mudahan tahun ini bisa lewat dari setengah masuk ke perguruan tinggi negeri,” harap Radi.

Keinginan agar siswa bisa diterima masuk PTN, menurut Radi, karena PTN diyakini akan membantu orang tua dalam membayar biaya kuliah, karena SPP-nya berbeda dengan PTS.

SMAN 1 Baubau, lanjut Radi, sudah tidak berpikir lagi bagaimana siswa bisa lulus ujian sekolah (US) atau tidak. Melainkan lebih pada bagaimana agar siswa bisa lulus PTN. Pihaknya berrencana melaksanakan UTBK bekerjasama dengan portal pembelajaran online quipper.

Sebelum UTBK, kata Muhamad Radi, para siswa kelas XII juga telah siap menghadapi US yang akan digelar pada 21-28 Maret 2022. Menggantikan ujian nasional (UN), ujian sekolah meliputi semua mata pelajaran, dengan tingkat kesulitan yang sama dengan UN.

“UN dialihkan ke ujian sekolah. Jadi ujian sekolah ini guru yang buat soalnya, dengan istilah kita MGMT (musyawarah guru mata pelajaran). Artinya tadinya soal ujian dari pusat, sekarang dari sekolah,” urainya.

Mantan Kepala SMAN 2 Baubau ini mengatakan, pelaksanaan ujian sekolah yang akan diikuti sebanyak 420 orang siswa, bagi kelas XII jurusan IPA dan IPS tersebut, akan dibagi sebanyak 20 siswa per kelas. Sebagai upaya menghindari kerumunan ditengah situasi covid-19.

Rencananya US nanti, siswa kelas X dan kelas XI akan diliburkan karena ruangan akan digunakan semua, jadi lebih leluasa. Radi memastikan, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, baik jaraknya per siswa 1,5 meter, memakai masker, dan mencuci tangan.

Mengenai standar nilai kelulusan siswa, Radi menyebutkan, tahun ini standar nilai rata-rata akan dinaikkan dari tahun sebelumnya. Tetapi untuk hal ini pihaknya masih akan menggelar rapat bersama guru-guru.

Radi menambahkan, tahun lalu nilai rata-rata minimal 65. Nilai terendah 4,5, bila dibawah itu, maka dinyatakan tidak lulus. Sosialisasi standar nilai telah disosialisasikan kepada siswa. [Red]

Komentar