UKW PWI Sultra, 22 Wartawan Kompeten

UKW PWI Sultra, 22 Wartawan Kompeten.

Kendari

Sebanyak 22 dari 26 wartawan dinyatakan berkompeten, setelah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bekerjasama dengan PWI Sultra), sementara empat wartawan belum berkompeten. UKW diikuti 31 peserta, setelah registrasi berkurang lima orang, menjadi 26 wartawan, terdiri dari lima peserta UKW Utama, UKW Madya sembilan orang, dan UKW muda 12 orang.

Hal ini disampaikan Direktur UKW PWI Pusat, Firdaus Komar, usai UKW. Bahwa setelah dua hari pelaksanaan uji kompetensi, ia meminta para peserta yang telah dinyatakan kompeten, bisa bertanggungjawab terhadap apa yang telah dicapai.

“Sedangkan yang belum kompeten, masih memiliki peluang untuk mengikuti UKW enam bulan selanjutnya,” ucapnya.

Sekjen PWI Pusat, Sayid Iskandarsyah, menjelaskan, UKW meliputi tiga hal pokok, yakni kesadaran sebagai wartawan dalam menjalankan tugas sehari-hari, pengetahuan atau ilmu yang luas, serta keterampilan yang dimiliki.

Sayid menyebutkan, akan menyelenggarakan kegiatan serupa ditahun yang akan datang. UKW dilakukan untuk memberikan manfaat bagi peningkatan sumber daya manusia anggota PWI di seluruh Indonesia.

“Selain itu PWI Pusat juga mendorong PWI Sulawesi Tenggara menyiapkan anggotanya untuk menjadi asesor atau penguji UKW, sebab hingga saat ini PWI Sulawesi Tenggara belum memiliki penguji,” tambahnya.

Kata dia, besar peluang, sebab sampai saat ini belum ada penguji UKW di Sultra. Tinggal memenuhi syarat sesuai Peraturan Dewan Pers Nomor 3 Tahun 2023,”Kalau tidak salah, salahsatunya angkanya harus 80, kemudian membuat tulisan, mengikuti magang dan seterusnya,” katanya.

Terkait persentase kompetensi peserta UKW, Sayid memberikan apresiasi, karena hampir seluruh peserta uji kompetensi dinyatakan kompeten, dan sumber daya manusia wartawan di Sulawesi Tenggara masih diatas rata-rata.

Ditempat yang sama, Ketua PWI Sultra, Sarjono, menganggap sejumlah wartawan yang belum kompeten hal biasa, karena masih ada waktu untuk memperbaiki.

Menurutnya, mengikuti uji kompetensi adalah tantangan, sebab dari 31 peserta yang mendaftar hanya 26 yang bisa ikut. Itupun ada dua peserta yang sudah ikut dihari pertama, namun tidak lanjut dihari kedua karena terlambat.

“Kemudian juga terhadap teman-teman yang dinyatakan kompeten, setiap orang pasti dia rasa bangga, karena sudah melewati ujian ini jadi ada tolak ukur terhadap teman-teman yang mengikuti itu. Kita bangga ya kita bangga, tapi ini menjadi tantangan tersendiri bisa ndak kita buktikan dengan pendidikan kompeten ini harus ada pembeda yang sudah lolos sertifikasi dengan tidak,” pesannya.

Sarjono juga memberikan apresiasi atas keseriusan para peserta yang datang dari daerah, yang harus melewati laut, jalan rusak, meninggalkan keluarga untuk mengikuti uji kompetensi ini.

Ia menucapkan terima kasih kepada PWI Pusat yang memberikan kuota untuk penyelenggaraan uji kompetensi di Sultra. PWI Sultra selalu siap jika diberikan program lainnya untuk peningkatan kapasitas para anggota PWI. (Redaksi)

Komentar