Pidato sambutan Bupati Wakatobi, H Haliana SE dalam pembukaan Wakatobi Wave 2021
Kasamea
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Hj Nur Endang Abbas resmi membuka event Wakatobi Wonderful Festival And Expo (Wakatobi Wave) 2021. Pembukaan berlangsung di Marina Togo Mowondu, Kecamatan Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi, Sabtu, 4 Desember 2021.

Wakatobi Wave tahun ini mengusung tema “Kebulatan Spirit Budaya Maritim Untuk Kebangkitan Pariwisata Wakatobi dan Indonesia”. Pembukaan event bergengsi ini dimeriahkan tari kolosal kemilau konservasi maritim, dan fashion show kain khas tenun Wakatobi.
Bupati Wakatobi, Haliana mengatakan, Wakatobi Wave kali ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan antara lain expo Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), industri kreatif dan ekonomi digital. Tak luput, jambore bikers, webinar nasional, talk show ekonomi kreatif, malam pagelaran budaya 4 pulau, fashion show, tari kolosal, parade 1000 perahu, festival kuliner maritim, stand up comedy, lomba konten kreatif dan turnamen jigging.
Haliana mengungkapkan, secara konsisten sejak tahun 2017 festival Wakatobi Wave masuk dalam 100 calender of event nasional. Tahun ini ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI) sebagai salah satu dari 83 kharisma event nusantara, dan merupakan satu-satunya event yang mewakili Sultra.
“Faktor yang paling menentukan adalah terutama karena konsistensi kita dalam penyelenggaraannya. Serta kwalitas kemasan eventnya sendiri yang telah dikurasi secara nasional,” ungkapnya.
Orang nomor 1 Wakatobi ini menekankan, Wakatobi Wave 2021 mengusung pesan kebangkitan. Makna terpentingnya, upaya untuk membangun dan merawat semangat para pelaku usaha dan stakeholder pariwisata Wakatobi, untuk segera bangkit menyongsong harapan baru yang lebih baik.
Sekaligus kata Haliana, mengirim pesan untuk meyakinkan wisatawan dan tamu daerah, bahwa sebagai suatu destinasi wisata, Wakatobi telah siap untuk re-open dan dikunjungi kembali.
Keseluruhan rangkaian kegiatan Wakatobi Wave, akan menjadi simulasi yang membuktikan bahwa Wakatobi betul-betul telah siap untuk melakukan aktivasi pelayanan kepariwisataan di daerah.
Menurut Haliana, tanda-tanda kebangkitan pariwisata di Wakatobi dapat dirasakan dari pergerakan ekonomi dalam dua atau tiga bulan terakhir ini. Industri pariwisata Wakatobi mulai bergerak lagi.
Terukur dari tingkat hunian akomodasi yang terus meningkat, bahkan banyak yang sudah full bocking. Lanjut, Kader terbaik PDIP ini menuturkan, terutama disaat menjelang penyelenggaraan Wakatobi Wave, hingga akhir Desember nanti.
Wakatobi Wave diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan, bagi perputaran perekonomian daerah. Juga akan semakin memperkuat posisi daya saing dan citra pariwisata Wakatobi sebagai salah satu dari 10 TOP destinasi pariwisata nasional.
“Kita menaruh harapan besar, bahwa kedepan kondisi kepariwisataan di Wakatobi akan dapat segera pulih dan bangkit mencapai pertumbuhan yang lebih baik. Keyakinan tersebut bukan hal yang muluk-muluk, mengingat posisi strategis yang dimiliki Wakatobi saat ini baik secara nasional maupun internasional,” harapnya.
Ditingkat internasional, destinasi Wakatobi telah mendapat pengakuan sebagai salah satu cagar biosfer bumi oleh UNESCO. Disamping itu ditingkat regional ASEAN, Wakatobi juga dinobatkan sebagai Asean Heritage Park. Sedangkan ditingkat nasional di samping sebagai salah satu dari 10 TOP destinasi pariwisata prioritas nasional.
Baru-baru ini, Wakatobi juga telah ditetapkan secara resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia (RI) sebagai satu dari 11 Kabupaten/kota kreatif Indonesia 2021.
“Insyaallah pada tanggal 7 Desember besok, kami juga telah mendapat undangan untuk menghadiri malam puncak 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) bersama pengelola Desa Wisata Liya Togo untuk menerima penghargaan langsung dari Menparekraf RI,” semangatnya. (Red)
Komentar