Om BuZ disambut hangat para Tokoh yang sama berkomitmen “1 Rasa untuk Busel”
Buton Selatan
Langkah Burhan Zahim (Om BuZ) menyambangi para Tokoh masyarakat, Tokoh Pemuda, dalam konsep silaturahmi 1 Rasa untuk Buton Selatan (Busel) mendapat respon positif. Kehadirannya disambut dengan tangan terbuka, penuh kehangatan.

Kunjungannya di Kelurahan Laompo Kecamatan Batauga, dalam bincang santai namun tetap konstruktif, tak butuh waktu lama, tercipta kedekatan, keakraban, dalam bingkai suasana kekeluargaan. Burhan Zahim banyak mendengar uraian pendapat, gagasan hebat para Tokoh yang hadir. Diskusi terbuka, memandang arah Busel jauh kedepan dengan berbagai dinamikanya.
https://www.kasamea.com/burhan-zahim-putera-busel-yang-sukses-di-bumn/
Ada Ketua – Sekretaris Maluku Satu Rasa Salam Sarane Bersatu (M1R SSB) Baubau, Ahmad Khoril Ohorella – O.N Souisa.
Ada Sekretaris M1R SBB Busel, La Ode Ruslan Gamba (minus Ketua, La Hijira).
Ada Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Busel, yang juga Ketua Ikatan Persaudaraan Qori dan Qori’ah, Hafidz dan Hafidzah Busel, La Rino.
Ada Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Busel, La Dedi Jore. Hadir pula beberapa Tokoh Pemuda Busel lainnya.
https://www.kasamea.com/1-rasa-untuk-busel-burhan-zahim-sambangi-para-tokoh/
La Ode Ruslan Gamba mengatakan, M1R SSB senantiasa menjaga ikatan persaudaraan dengan siapapun. Terlebih sesama keluarga besar Maluku.
Ruslan menuturkan, dialeg Ambon (Maluku) merupakan salah satu perekat ikatan persaudaraan. Termasuk kuliner khas-nya.
“M1R SSB membangun kekerabatan, rasa persaudaraan yang sangat kuat. Kemudian namanya orang Ambon biasanya kalau ketemu, karena satu bahasa, cepat larut dan menyatu,” kata Ruslan, mensyukuri kunjungan Burhan Zahim, didampingi Ketua dan Sekretaris M1R SSB Baubau.
M1R SSB Busel baru terbentuk sekitar satu bulan, dengan tujuh orang pengurus inti. La Hijira sebagai Ketua, dengan struktur Bidang-Bidang, terisi sekitar 50 orang pengurus.
Burhan Zahim sendiri, adalah putera Busel kelahiran Kadatua yang juga lama menapak hidup di Ambon Manise. Meskipun kisah perjalanan hidupnya, masa kecil, hingga dewasa, tak semanis itu.
“Jadi dengan silaturahmi yang terbangun ini, diharapkan bisa merangkul sebanyak-banyaknya saudara kita, khususnya saudara kita dari Ambon,” ucap Ruslan.
Menurut Ruslan, konsep 1 rasa untuk Busel, yang diawali Burhan Zahim dengan silaturahmi, menyambangi para Tokoh, masyarakat, sangat baik. Terlebih dengan pendekatan rasa persaudaraan, rasa kekeluargaan.
Selain itu, kata Ruslan, untuk terus mendorong, meningkatkan rasa cinta pada kampung halaman, negeri leluhur, Busel tercinta.
“Karena kita ini kembali ke kampung (dari Ambon, red), kita pererat terus rasa persaudaraan, kemudian bangun rasa cinta pada daerah, menghargai leluhur kita. Setelah itu kita pikirkan bersama apa yang akan kita kerjakan untuk kebaikan negeri, kesejahteraan masyarakat,” ucap Ruslan. Sembari mengingatkan, bila masyarakat lupa, atau abai akan ikatan rasa persaudaraan, rasa kekeluargaan, maka akan dijauhkan dari petunjuk yang Maha Kuasa.
Menyinggung sosok Burhan Zahim, Ruslan mengaku kagum. Kepekaan rasa terhadap ikatan persaudaraan, rasa kekeluargaan, Burhan Zahim menunjukkannya, tetap membawa diri dengan kesederhaan, dan menyatu.
Karakter kepemimpinan Burhan Zahim yang religius, dengan kesederhanaannya, dan mengedapankan kepekaan rasa, bagi Ruslan, jarang dimiliki figur lain. Begitu pula dengan kepekaannya pada Leluhur
“Beliau sangat peka sekali. Saat membahas La Maindo beliau sangat tersentuh. Sangat luar biasa kepekaan tentang Leluhur. Selama ini saya belum pernah bertemu Tokoh yang peduli tentang itu,” ungkap Ruslan, yang kemudian bersama Burhan Zahim mengagendakan ziarah Makam La Maindo.
Ruslan berharap, kedepan Busel lebih baik dari saat ini, dengan sosok Pemimpin yang memahami betul identitas bahwa Busel sebagai daerah Islami. Sebagai tempat awal kunjungan para Leluhur Buton.
Senada dengan M1R SSB Busel, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Busel juga mengapresiasi kunjungan Burhan Zahim.
Ketua HIPMI Busel, La Rino berterimakasih. Ia mengaku tertarik dengan pembawaan Burhan Zahim yang religius dan penuh kesederhanaan.
Karakter pemimpin yang mengedepankan rasa, dan mau mengakomodir berbagai masukan, menurut La Rino, sangat dibutuhkan Busel kedepannya. Membangun Busel tak bisa sendiri, melainkan harus bersama-sama, untuk kepentingan kesejahteraan masyarakatnya.
“HIPMI Busel dituntut sebisamungkin membangun koordinasi dengan pemerintah. Dengan diskusi konstruktif bersama Burhan Zahim dan para Tokoh Organisasi M1R SSB, FKPAI dan lainnya, diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan aksi yang rill,” ucapnya.
Kata La Rino, Burhan Zahim dengan karakter kepemimpinan religius, dan pengalaman selama berkarir di BUMN, sejalan dengan agenda HIPMI Busel dan Ikatan Persaudaraan Qori dan Qori’ah, Hafidz dan Hafidzah Busel.
La Rino menyebutkan, Menteri Bahlil Lahadalia pernah menyampaikan, bahwa setiap investor masuk ke dalam suatu wilayah wajib hukumnya berdampingan dengan HIPMI.
“Semoga diskusi dengan pak Burhan dan teman-teman bisa membuka peluang bagi generasi muda untuk berkreasi, berkreativitas,” tambahnya.
Sepakat dengan yang disampaikan Burhan Zahim dalam diskusi, La Rino berpendapat, tujuh wilayah Kecamatan di Busel masyarakatnya masih sangat menjunjung tinggi adat budaya Kesultanan Buton. Warganya Agamis.
Sehingga kata La Rino, kedepan Busel harus lebih fokus mengedepankan penguatan Keagamaan, SDM dengan mentalitas masyarakat yang religius. Serta sejalan dengan terus mendorong peningkatan aspek pembangunan lainnya.
“Berangkat dari kultur budaya masyarakatnya, yang disampaikan pak Burhan betul sekali, bahwa di Busel harus mengedepankan nilai-nilai Agamis, dengan rasa sebagai perekatnya,” pendapat La Rino.
La Rino memastikan, sangat mendukung konsep pemikiran, bijaknya Burhan Zahim. Sebab, juga sejalan dengan apa yang tengah dilakukannya, mencoba membangun pondok pesantren.
Ia meyakini, untuk memajukan suatu daerah, disamping Agamis, juga harus dengan penguatan kewirausahaan. Memandang jauh kedepan, Busel, khususnya Pemuda Busel, bangkit dan bergairah dalam semangat berwirausaha.
“Apalagi Busel kaya potensi. Jadi berbarengan, agamanya bagus, usahanya bagus. InsyaAllah Busel lebih baik kedepannya, dengan pemimpin yang lebih baik,” pungkasnya.
Penulis: LM. Irfan Mihzan
Komentar