POTRET KINERJA GUGAS COVID-19 BAUBAU ATASI PANDEMI
MELAWAN COVID-19 DITENGAH HOAX MENDERA
Dalam bekerja sepenuh hati, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Gugas Covid-19) Kota Baubau juga harus berbesar hati, menepis hoax serta berbagai isu negative yang diduga disebarkan oleh orang / pihak tak beranggungjawab. Seperti salahsatunya HOAX Hasil Rapid Tes Reaktif 30 Orang di Baubau,
Dokter Lukman SpPD membantah keras telah membuat, menyebarkan informasi hasil rapid tes reaktif 30 orang di Kota Baubau. Ini ditegaskan dr Lukman selaku juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Gugas Covid-19) Kota Baubau, menanggapi beredar luasnya sebuah postingan pesan di media sosial.
Postingan yang beredar luas yang dibuat dan disebarkan oleh orang / pihak tidak bertanggungjawab, mengatasnamakan dr Lukman:
“Info dr dr Lukman ..untuk sementara hindari dulu pasar karya Nugraha,Batara guru dan sekitarx..so hasil rapid tes orang2 yg kontak dgn pasien 06 ada orang lebih 30 orang itu reaktif jadi tinggal menunggu hasil swab testnya …”
“Minta maaf saya nggak pernah menyampaikan hal tersebut diatas mas. Saya lebih berpikir ada yang menarget saya, tapi nggak apa, saya ikhlas saja,” balas dr Lukman, saat dikonfirmasi kasamea.com, via phone cellular mesage, Senin (25/5/20) siang ini.

Tegas menyikapi postingan HOAX tersebut, dr Lukman justru tak henti mengimbau, mengajak masyarakat, bahwa betapa pentingnya pola keterlibatan masyarakat dalam memutus rantau sebaran covid-19. Masyarakat harus aktif dalam upaya percepatan penanggulangan covid-19, yakni dengan menjalankan beberapa cara:
melaksanakan semua protokol kesehatan
mengembangkan narasi narasi baik agar tercipta kondisi sejuk di tengah masyarakat, agar kondisi selalu baik dan kondusif, dan ini bisa mendukung percepatan kesembuhan pasien dan suasana bekerja kita yang baik
masyarakat bersama pemerintah harus melawan stigma
masyarakat, semua stakeholder, relawan, seluruh elemen bersama-sama bersinergi dengan Gugas Covid-19, untuk mempercepat pelaksanaan pencegahan penyebaran covid19 di daerah kita tercinta.
“Pola keterlibatan masyarakat harus aktif dalam upaya percepatan penanggulangan penyebaran covid 19. Kita semua harus bersama-sama melawannya, memutus rantai sebaran covid-19,” pungkas Ketua Satgas Covid-19 RSUD Baubau ini.

MEREKRUT RELAWAN PROFESIONAL
Sebanyak 72 orang relawan tenaga kesehatan profesional telah siap ditempatkan di rumah sehat terpusat covid-19 di Kota Baubau. Mereka menjalani beberapa tes sebelum diterima bergabung dalam tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Gugas Covid-19) Kota Baubau, yang juga diiberikan pembekalan, guna menunjang kerja-kerja penanganan pasien covid-19.
Sabtu 13 Juni 2020, Sekretaris Daerah Kota Baubau, selaku Sekretaris Gugas Covid-19, Dr Roni Muhtar MPd menitip pesan agar seluruh relawan tenaga kesehatan profesional menjaga soliditas dalam menjalankan tugas, menangani pasien covid-19. Kata Roni Muhtar, kerja-kerja yang diemban dalam penanganan covid-19 ini adalah tugas kemanusiaan, yang harus dijalankan dengan penuh keikhlasan, ketulusan, serta kerjasama tim yang baik.
“Jadi kuncinya harus saling peduli, saling membantu, dan manjaga kerja sama tim,” kata Roni Muhtar.
Didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencama Daerah (BPBD) Kota Baubau, selaku Wakil Sekretaris Gugas Covid-19 Kota Baubau. La Ode Muslimin Hibali SE MSi, dan dr Lukman SpPD selaku juru bicara Gugas Covid-19 Kota Baubau, Roni Muhtar memberikan spirit positif serta motivasi kepada para relawan.
Roni Muhtar mengatakan, sebagai tim dalam menjalankan tugas medis penanganan pasien covid-19, relawan tenaga kesehatan profesional harus saling memperhatikan, saling membantu. Misalnya, saat memasang Alat Pelindung Diri (APD), yang menurutnya sangat penting, guna menghindari ketidaksempurnaan dalam bekerja menangani pasien covid-19.
Ia mengingatkan, ketidaksempurnaan, kelalaian dalam menjalankan protokol atau standar operasional prosedur dapat menimbulkan masalah. Beresiko pada kerentanan terpapar covid-19.
Mantan Kepala Bappeda Kota Baubau ini juga mengingatkan, agar para relawan yang baru direkrut, mencatat, menghayati, dan menerapkan pesan-pesan yang telah disampaikan fasilitator, mentor, dengan penuh rasa tanggung jawab.
“Misalnya pada saat memasang atau membuka APD, bagaimana caranya supaya apa yang dilakukan itu sempurna,” pesannya.
Kata mantan Kepala BKDD Kota Baubau ini, dalam tim relawan pasti ada yang pernah punya pengalaman bertugas ditempat lain, atau ada yang sama sekali belum berpengalaman. Ia menekankan, betapa sangat pentingnya ketaatan, kepatuhan pada prosedur operasional, serta semangat kerja sebagai tim, yang merupakan kunci suksesnya suatu pekerjaan atau kegiatan.
Tak kalah penting, kata Roni Muhtar, adalah kesehatan relawan, yang termasuk sebagai modal utama.
“Peran tim relawan didalam melaksanakan tugas bukan karena ada uangnya atau ada selerinya, tapi motivasi yang paling utama tim relawan, ingin mencari kebaikan, mendapatkan pahala, walaupun pasti ikutannya ada selerinya sebagaimana relawan,” ucapnya.
Tak lupa Roni Muhtar mengucapkan selamat bergabung dalam tim Gugas Covid-19 Kota Baubau, kepada 72 relawan tenaga kesehatan profesional yang baru direkrut.
“Saya doakan semuanya tetap sehat, dan semoga ini awalan yang baik untuk menjadi ASN Kota Baubau pada saat-saat mendatang,” doanya.
Dokter Lukman menambahkan, relawan tenaga kesehatan profesional yang direkrut harus memiliki integritas, jujur, pekerja keras, berani, peduli, penuh komitmen dalam bekerja, menjaga kerahasiaan pasien, dan mengedepankan kerjasama (tim work).
“Jadi itu hal-hal yang kami sampaikan sebagai integritas yang kita inginkan kepada tenaga-tenaga kesehatan relawan profesional yang direkrut untuk ditempatkan di rumah sehat terpusat,” tambahnya.
Dokter spesialis penyakit dalam yang juga selaku Ketua Satgas Covid-19 RSUD Baubau ini mengatakan, 72 orang relawan yang baru direkrut ini baru satu kelompok, yang akan bekerja dengan sistem bergantian (shift).
Usai menyampaikan spirit positif serta motivasi, Roni Muhtar dan dr Lukman menyerahkan paket kebutuhan berisi beras, gula, minyak goreng, susu, mi instan kepada seluruh relawan tenaga kesehatan profesional yang baru direkrut.
Salah seorang relawan tenaga kesehatan rumah sehat terpusat covid-19, Satriani AMd Kep mengungkapkan, Ia merasa bersyukur dapat bergabung bersama rekan sesama relawan, memperoleh pengalaman baru, pengetahuan baru tentang penanganan pasien covid-19.
Gadis asal Kelurahan Liwuto Kecamatan Kokalukuna ini berharap, dapat senantiasa terjaga kerjasama tim yang baik, serta terjalin silaturahim layaknya keluarga sendiri antar sesama rekan relawan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, Dr Wahyu mengatakan, Gugus Tugas Perecepatan Penanganan Covid-19 (GTC19) Kota Baubau memperpanjang waktu pendaftaran relawan tenaga kesehatan (nakes) profesional. Ini dilakukan, guna memenuhi kebutuhan dalam penanganan pasien covid-19.
Tambahan relawan ini nantinya, akan ditempatkan di rumah sehat terpusat covid-19 (RSTC19), juga di rumah sakit umum daerah (RSUD) Baubau.
Relawan yang telah direkrut saat ini belum setengah dari kebutuhan nakes dalam penanganan covid-19, yakni bidan, tenaga gizi, tenaga kesehatan masyarakat, dan juga tenaga keamanan. Yang belum terpenuhi, antara lain, dokter, perawat, rekam medik, dan cleaning service).
Wahyu menjelaskan, dari perekrutan relawan sebelumnya, 72 nakes telah menjalankan tugas di RSTC19. Mereka diterima bergabung sebagai bagian dari tim GTC19, setelah menjalani seleksi, wawancara, serta bimbingan pelatihan.
“Ada sebagian bidan ditempatkan di rumah sehat terpusat dan sebagian di rumah sakit. Tapi kalau perawat diarahkan dulu menangani pasien di rumah sehat terpusat. Tapi saya dengar sudah ada perawat yang mendaftar lagi,” kata Wahyu.
Perekrutan 72 relawan nakes melalui seleksi, wawancara dan pelatihan, bertujuan untuk menyelenggarakan penanganan dengan merawat dan melayani pasien karantina di RSTC19, pemberian obat, konsumsi gizi, serta protokol penyembuhan lainnya.
“Mereka tenaga kesehatan itu setelah dinyatakan lulus seleksi mereka mengikuti praktek ditempat tugas di rumah sehat terpusat. Misalnya bagaimana jalur pasien, memakai APD, mencuci tangan, membawakan obat dan lainnya,” tambahnya.
Lantai 4 RSTC19, lanjut Wahyu, dibagi menjadi 3 zona: zona hijau lantai 1, ditempati tim GTC19, zona kuning lantai 2, ditempati para nakes, dan zona merah lantai 3 ditempati pata pasien. dan empat yang merupakan zona merah bagi pasien.
“Jadi yang boleh naik ke zona merah atau lantai tiga dan empat selain pasien hanya orang yang memakai APD lengkap. Kalau tenaga keamanan yang bertugas dilantai bawah ketika selesai tugas dan ganti jaga bisa pulang. Tenaga perawat yang masuk keruang pasien tidak boleh pulang ke rumah karena mencegah dan menghindari membawa virus. Mereka diberikan kamar yang dilengkapi fasilitas,” ujarnya.
Kata Wahyu, pihaknya belum memastikan masa tugas relawan nakes yang direkrut, sebab kondisi pandemi covid-19. Selama dibutuhkan, relawan nakes masih terus bertugas, dan Pemerintah Kota harus menyiapkan insentif.
“Kita berdoa mudah-mudahan wabah korona (covid-19, red) ini secepatnya selesai,” tutup Wahyu, saat ditemui beberapa waktu lalu.

PENYEMPROTAN DISINFEKTAN
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) Kota Baubau terus berupaya melakukan pencegahan penyebaran covid-19, salahsatunya dengan menyemprotkan disinfektan. Seperti yang dilakukan, Jumat (10/4/20), penyemprotan terfokus di rumah orang dalam pemantauan (ODP) yang tinggal/berdomisili di beberapa Kelurahan.
Data para ODP ini didasarkan pada data dari Dinas Kesehatan Kota Baubau.
“Kami akan tetap melakukan pencegahan secara terus menerus sampai covid-19 musnah di bumi Wolio yang penuh barakati ini. Covid-19 tidak bisa kita larikan, tapi harus kita hadapi bersama,” tegas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau, La Ode Muslimin Hibali.
Dalam penyemprotan yang dilakukan personil BPBD Kota Baubau ini, turut berkontribusi pemuda, warga Kelurahan Melai, yang ikut peduli dalam percepatan penanganan covid-19.
“Kami sangat apresiasi atas inisiatif pemuda keluharan melai yang mempunyai kepedulian dengan menyemprotkan disinfektan di kelurahannya,” kata Muslimin.
Perlu diketahui, lanjut Muslimin, urusan kebencanaan tidak bisa hanya diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah, tetapi masyarakat, dan dunia usaha bahu membahu menghadapi pandemi covid-19 tersebut.
Disinfektan juga disemprotkan di beberapa rumah ibadah, dan akan dilakukan selama beberapa hari kedepan.
“Mari kita sama sama saling mendukung, saling menyemangati, saling peduli, tanpa memicu keresahan, ketakutan ditengah masyarakat. Semua pihak harus memberikan edukasi kepada masyarakat, bagi yang mempunyai ilmu terhadap kebencanaan dan lebih lebih secara medis. Masyarakat butuh informasi segar menyejukkan, agar mereka bisa melakukan pencegahan secara mandiri,” pungkas Muslimin, mantan Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Baubau ini.

PENGELOLAAN ANGGARAN SESUAI MEKANISME
Salah satu tantangan GTC-19 Kota Baubau dalam menjalankan tugas adalah adanya sejumlah pihak yang menyuarakan transparansi penggunaan anggaran. Bahkan tak sedikit pula yang justru telah menggiring opini publik, beraasumsi negative tentang penggunaan anggaran penanganan covid-19 tersebut.
Sekretaris Daerah Kota Baubau, selaku Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (Gugas Covid-19), Dr Roni Muhtar MPd memastikan penggunaan anggaran percepatan penanganan covid-19 dapat dipertanggungjawabkan kepada publik, masyarakat Kota Baubau, juga kepada negara. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau ini menegaskan, apa yang selama ini dilaksanakan, dilakukan Pemkot, Gugas Covid-19, sesuai dengan mekanisme, peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Mantan Kepala Bappeda Kota Baubau ini mengatakan, Pemkot tidak akan berani melakukan hal-hal yang tidak diatur. Menurutnya, bila ada pihak yang melakukan hal-hal yang tidak sesuai aturan, berarti telah melampaui kewenangan.
Mantan Kepala BKDD Kota Baubau ini lantas menyinggung tentang cara cara evaluasi anggaran, yang telah diatur sesuai mekanisme yang baku. Diatur dalam Peraturan Perundang-Undangan, dan sudah jelas tata caranya.
Roni Muhtar bijak menjelaskan tentang peran, fungsi pegawasan DPRD. Yang Ia pahami adalah rapat dengar pendapat (RDP), yang menurutnya sudah merupakan bagian dari pengawasan itu sendiri.
Menurutnya, bahwa kemudian bila pihaknya diharuskan melaporkan pemanfaatan anggaran kepada DPRD, mekanismenya juga sudah jelas, yakni disampaikan per semester. Per semester ini juga kata dia, dibahas dalam perubahan anggaran.
“Jadi tidak ada kehendak sedikitpun untuk melecehkan siapapun (DPRD). Kita hanya bicara tentang aturan,” jelas Roni Muhtar, Ketua Kosgoro Sultra ini, ditemui di rumah jabatan Wali Kota Baubau, Kamis (18/6/20), usai acara penyambutan Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Baubau.
Ditemui ditempat yang sama, Kepala Inspektorat Kota Baubau, Hambali menambahkan, terkait dengan pemanfaatan dana untuk membiayai pelaksanaan penanganan covid-19, Pemkot sudah menjalankan sesuai dengan mekanisme, Peraturan Perundang-Undangan.
Kata Hambali, ada beberapa lembaga yang diberikan kewenangan oleh Undang-Undang dalam melakukan pengawasan penggunaan anggaran covid-19. Secara internal ada APIP, kemudian ada pula aparat penegak hukum (APH) Kepolisian dan Kejaksaan, dengan mekanismenya masing-masing.
Hambali tak menampik kewenangan pengawasan DPRD sendiri. Menyangkut tiga fungsi DPRD: Legislasi, Budgeting, dan Pengawasan. Namun begitu, lebih jauh Hambali menjelaskan, pengawasan DPRD dimaksud ada pula mekanisme yang mengatur.
Salah satu bentuk pengawasan DPRD yakni melalui RDP.
“Itu (RDP) salah satu bentuk pengawasan DPRD. Sedangkan pengawasan DPRD dalam bentuk laporan, yakni laporan pertanggungjawaban kepala daerah. Itu pengawasan juga,” jelasnya.
Lebih lanjut Hambali mengatakan, bila misalnya DPRD meminta hal-hal penting terkait pelaksanaan kinerja, maka DPRD dapat memanggil organisasi perangkat daerah (OPD) tertentu. Dapat pula memanggil unsur terkait, dalam RDP. Melalui RDP inilah tempat melakukan pengawasan. Khususnya, bila ada hal-hal yang harus diperbaiki, melalui RDP lah DPRD menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki.
Hambali mengaku tak mengetahui tentang adanya mekanisme “pelaporan berkala” (per tiga minggu) atas penggunaan anggaran percepatan penanganan covid-19.
“Saya belum dengar, ada yang harus disampaikan pemerintah (secara berkala tiga mingguan), karena pengawasan sesuai dengan aturan. Seluruh anggota DPRD pasti tau itu berapa kali dalam setahun. Lewat RDP itu bukan hanya beberapa kali setahun,
terserah maunya mereka (DPRD),” jelasnya.
Hanya saja, kata Hambali, jangan karena RDP, kinerja pemerintah menjadi terhambat. Jadi, sesuai dengan porsi dan kebutuhan, yakni DPRD dapat mengundang instansi, unsur terkait untuk melakukan RDP.
“Kalau memang ada (aturan laporan berkala penggunaan anggaran penanganan covid-19, red), kami juga selaku APIP ingin mengetahuinya seperti apa aturan tersebut. Dan sumbernya dari mana, untuk menjadi pemahaman sebagai pemerintah,” sebut Hambali.
Hambali menuturkan, RDP adalah kewenangan DPRD, terserah DPRD bila hendak menggelar RDP. Akan tetapi harus pula memperhatikan
pelaksanaan kerja penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,
dan pelayanan kepada masyarakat.
Kata Hambali, ada tata cara, mekanisme yang diatur dalam Peraturan Perundang Undangan, yang harus dipatuhi bersama.
“Kalau bicara soal transparansi, transparansi yang kita maksudkan adalah transparansi yang sesuai mekanisme,” pungkas Hambali.

RUMAH SEHAT TERPUSAT
Pemerintah Kota Baubau melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan (Gugas Covid-19) Kota Baubau terus bekerja, berupaya memutus rantai penyebaran covid-19. Melengkapi fasilitas, saat ini juga telah dibuka Rumah Sehat Terpusat (RST) yang bertempat di rumah susun Jalan Palagimata. Pemanfaatan RST resmi dilaunching Wali Kota Baubau, Dr H AS Tamrin MH selaku Ketua Gugas Covid-19, didampingi Ketua DPRD, H Zahari SE dan Sekretaris Daerah, Dr Roni Muhtar MPd, Sabtu (6/6/20).
AS Tamrin mengatakan, RST disiapkan untuk karantina lokal bagi ODP (orang dalam pemantauan), PDP (pasien dalam pengawasan), OTG (orang tanpa gejala). Meskipun demikian, Wali Kota pencetus POLIMA (PO-5) ini sangat berharap, tak terjadi peningkatan kasus.
AS Tamrin mengungkapkan, Kota Baubau adalah pusat episentrum dengan mobilitas pergerakan penduduk yang tinggi, sehingga tidak bisa gegabah untuk masa bodoh dalam menghadapi penyebaran covid-19. Oleh karena itu, penunjang penanganannya sudah harus dipersiapkan sedini mungkin. Gugas Covid-19 melakukan langkah preventif, pencegahan.
“Kita harapkan covid-19 kembali ke dunianya sehingga kita tidak terlalu pusing, meski perlu pertimbangan. Langkah-langkah pencegahan harus diambil karena jika kita tidak memgambil langkah-langkah, lalu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan nanti. Gugus tugas percepatan penanganan dianggap tidak bersikap,” ujar orang nomor satu di Kota Baubau ini.
Mantan Pejabat Negara BPN RI ini memberikan apresiasi terhadap kinerja tim Gugas Covid-19 yang sangat serius, antusias bahu membahu disemua lini, untuk bagaimana caranya memberantas, meredam, menekan penyebaran covid-19. Namun demikian, selain kesungguhan sebagai tim Gugas Covid-19 juga, yang terpenting adalah kesadaran masyarakat.
Kata dia, bila ada kesadaran masyarakat untuk menahan diri, baik dalam hal penerapan protokol kesehatan, juga tentu saja menjaga, menahan diri untuk melakukan kegiatan yang menimbulakan kerumunan, atau keramaian. Apalagi, bila melihat dimana-mana, yang banyak terjadi penyebaran covid-19, pada wilayah dengan mobilitas penduduk sangat tinggi.
“Harapan kita masyarakat bisa menahan diri untuk tidak terjadi mobilitas atau pergerakan penduduk yang justru merupakan sumber kontak, atau sumber penyebaran yang sangat kita khawatirkan. Berdoa supaya tidak meningkat, kalau perlu satu dua hari ini covid-19 bisa selesai. Sehingga kita bergerak secara normal saja, tidak perlu ada lokasi seperti rumah sehat atau karantina atau apapun juga namanya. Tapi kita perlu siap-siap, ibaratnya kalau di rumah disiapkan obat aspirin, padahal kita belum sakit. Mudah-mudahan tidak usah kita makan itu obat karena kita tidak sakit. Jadi itulah motivasi kita hari ini, sebagai bukti juga saya mensuport kesungguhan dan partisipasi tim gugus tugas covid-19, saya hari ini bersama-sama Ketua DPRD untuk hadir dalam rangka melaunching rumah sehat terpusat. Dan rumah sehat terpusat ini seperti apartemen, dan mudah-mudahan berfungsi sebagai apartemen bukan sebagai tempat karantina, atau rumah sehat terpusat,” urai AS Tamrin.
H Zahari memberikan apresiasi atas kerja keras tim Gugas Covid-19 Kota Baubau.
Menurutnya, tak ada kata terlambat dalam upaya memutus rantai penyebaran covid-19 di Kota Baubau. Oleh sebab itu, pihaknya mengungkapkan rasa terima kasih kepada tim Gugas Covid-19 Kota Baubau yang telah mendedikasikan pikiran, tenaga dan waktu, dalam upaya bersama-sama melawan sebaran covid-19. Salah satu wujudnya adalah difungsikannya RST.

MENOLAK WISMAN
Pemerintah Kota Bau-Bau akhirnya mengkonfirmasi pembatalan kedatangan Kapal Pesiar yang memuat para wisatawan mancanegara. Hal ini dilakukan, sebagai langkah antisipasi, pencegahan penularan virus Corona (Covid-19).
Kunjungan para wisatawan dari beberapa negara: Amerika, Inggris, Jerman, Italia, ini disebut-sebut sangat beresiko, sebab merebaknya virus Corona saat ini. Dari negara asal, diduga mereka para Wisman, sudah melakukan perjalanan / mengunjungi beberapa wilayah, dan rencananya juga akan mampir berkunjung di Kota pemilik Benteng Terluas di Dunia ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bau-Bau, Ali Arham, membenarkan batalnya kunjungan para wisman tersebut.
“Rencananya kunjungan tersebut tanggal 18 Maret, lalu dimundurkan tanggal 30 Maret, dan sekarang dibatalkan sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” demikian tegas Ali Arham, saat dikonfirmasi Kasamea.com, Minggu (15/3/20).
Sebelumnya, dalam kunjungan wisata mereka, para Wisman ini rencananya selama beberapa hari akan menikmati panorama alam, khazanah budaya, serta kuliner khas Bau-Bau.

KERJASAMA LINTAS LINTAS DAERAH – LINTAS SEKTOR
Wali Kota Baubau Dr H AS Tamrin MH menginisiasi rapat koordinasi bersama pimpinan daerah, Kota Baubau, Kabupaten Buton, Wakatobi, Buton Tengah (Buteng), Buton Selatan (Busel), dan Bombana. Rapat yang digelar secara virtual ini merupakan salah satu langkah, sebagai wujud perhatian, keseriusan Pemerintah Kota Baubau memutus rantai covid-19, begitu pula Pemerintah lima daerah lainnya, yang mayoritas berada dalam proyeksi wilayah cakupan Kepton.
Rapat membahas hal-hal terkait kunjungan, keluar masuknya warga / pengunjung lintas daerah, Kota Baubau, begitu juga daerah Kabupaten Buton, Wakatobi, Buteng, Busel, Bombana.
AS Tamrin mengungkapkan, tujuan utama digelarnya rapat jarak jauh ini adalah menyatukan persepsi dalam upaya percepatan memutus rantai covid-19. Kata AS Tamrin, hal ini harus dibahas bersama daerah-daerah yang terkoneksi, saling ketergantungan satu sama lain, memiliki kepentingan.
AS Tamrin menegaskan, memutus rantai covid-19 bukan hal mudah, sebab didalamnya banyak kepentingan jiwa manusia yang harus dipikirkan, lintas daerah tersebut. Upaya percepatan memutus rantai covid-19, kata AS Tamrin, meliputi banyak aspek penugasan, aspek sosial, ekonomi, kesehatan, hingga aspek keamanan, yang saling berkaitan.
Wali Kota Baubau periode kedua kepemimpinannya ini, menegaskan, dimasing-masing daerah terdapat beragam kondisi, kaitannya dalam melaksanakan, menjalankan petunjuk yang telah diterbitkan pemerintah pusat. Untuk di wilayah Kepton, menurut AS Tamrin, Kota Baubau adalah episentrum berlangsungnya berbagai aspek kehidupan. Aspek kesehatan, kata dia, RSUD Baubau adalah rumah sakit rujukan, aspek budaya, Baubau sebagai pusat peradaban (ex wilayah Kesulatanan Buton), demikian pula halnya aspek ekonomi, dimana Kota Baubau sebagai sentral perdagangan, geliat sektor barang dan jasa.
Lebih lanjut, mantan pejabat di Badan Pertanahan Nasional RI ini menguraikan, upaya perecepatan memutus rantai covid-19 ini juga tak lepas dari kesadaran masyarakat untuk menahan diri, tidak melakukan mudik lebaran. Petunjuk pemerintah pusat (SOP/standar operasional prosedur, himbauan, surat edaran, atau maklumat Kapolri) kata dia, juga harus terimplementasi dengan baik di daerah.
Alumni LEMHANAS ini menuturkan, dari segi kependudukan, Kota Baubau memiliki spesifikasi, khas, dengan banyaknya diantara masyarakat Buton yang tinggal berdomisili di Kota Baubau. Juga masyarakat Wakatobi, Busel, Buteng, termasuk Butur dan Bombana.
Oleh karena itu, dalam melaksanakan petunjuk pemerintah pusat, pemerintah Kota Baubau sangat mempertimbangkan fleksibelitas, penyesuaian, agar tidak kaku, namun juga tidak mengabaikan petunjuk pemerintah pusat itu sendiri. Dalam pelaksanaan, penerapan berbagai petunjuk pemerintah pusat, tak bisa hanya dilaksanakan, diterapkan sepihak pemerintah Kota Baubau, akan tetapi juga harus mengakomodir kepentingan daerah lainnya, khususnya di wilayah Kepton, sebab koneksitas, keterkaitan, terlebih ada saling ketergantungan daerah-daerah di wilayah Kepton ini.
Bagi AS Tamrin, lebih elok dan lebih baik untuk semua pihak (daerah di wilayah Kepton), bila ada kesamaan persepsi, kemudian dituangkan dalam kesepakatan keputusan bersama, SOP yang dijalankan secara bersama-sama pula.
“Inti pembahasan hari ini adalah menyamakan persepsi, bagaimana kita bersama-sama melawan covid-19, dengan berpedoman pada petunjuk pemerintah pusat,” jelas AS Tamrin, ditemui di rumah jabatan Wali Kota Baubau, usai rapat virtual melalui aplikasi zoom, Selasa (12/5/20).
AS Tamrin menambahkan, Ia sudah mengarahkan kepada Sekretaris Daerah Kota Baubau, untuk secepatnya menindaklanjuti hasil rapat bersama ini, dengan membentuk tim, yang akan membahas, merumuskan rancangan SOP dimaksud, yang tentu saja tetap mengacu pada petunjuk pemerintah pusat, namun tetap mengedepankan fleksibelitas (tidak kaku). Sedapat mungkin mengakomodir kepentingan daerah lainnya.
“Saya sudah intsruksikan ke Sekda Baubau, yang disetujui Kepala Daerah se- Kepton, untuk membentuk tim, menyusun SOP tentang langkah-langkah yang harus ditempuh, dalam membatasi, memotong mata rantai covid-19,” ungkap pencetus POLIMA, yang sangat menjunjung tinggi falsafah Kebutonan ini.
Dalam rapat virtual ini, AS Tamrin didampingi Wakil Wali Kota, La Ode Ahmad Monianse, Kapolres Baubau AKBP Rio Chandra Tangkari, Dandim 1413/Buton, Letkol Inf Arief Kurniawan M IPol M Han.
Menambahkan yang disampaikan Wali Kota Baubau, Kapolres Baubau, AKBP Rio Chandra Tangkari mengungkapkan, Wali Kota Baubau menginisiasi rapat bersama Kepala Daerah ini dalam rangka menyamakan persepsi, sehingga dapat diterbitkan SOP yang mencerminkan kesamaan pola tindak dan pola aktivitas. Sehingga, persebaran covid-19, khususnya di wilayah Kepton dapat lebih terkendali.
Kata Rio Chandra Tangkari, ini berdasarkan Surat Edaran Gugus Tugas Covid-19 Nasional Nomor 4 Tahun 2020, yang ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Nomor 21 Tahun 2020, oleh Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI, dimana dalam pembatasan moda transportasi yang diberikan dispensasi atau diberikan kekhususan, pengecualian, adalah orang orang yang memberikan pelayanan keamanan, memberi pelayanan pertahanan, kemudian yang memberi pelayanan kesehatan.
Kata Rio Chandra Tangkari, pembatasan moda transportasi, yang diberikan pengecualian adalah orang-orang berkebutuhan khusus, untuk pelayanan kesehatan dan keamanan. Akan tetapi, harus diberikan persyaratan wajib, seperti menunjukkan surat keterangan bebas covid-19 ditandai dengan hasil PCR atau hasil Rapit Tes, ataupun Surat Keterangan Sehat Dinas Kesehatan.
Kapolres yang juga aktif menggalang donasi untuk membantu warga terdampak covid-19 ini meminta agar keputusan pemerintah pusat harus dipahami petugas dilapangan. Sehingga kata dia, tujuan pemerintah pusat memberikan pengecualian, dapat dilaksanakan dengan baik, dan karena itu harus selektif, dan tetap dengan mengedepankan pemberlakuan protokol kesehatan.
“Yang paling utama adalah kesepakatan antar daerah untuk menyeragamkan, selain menyosialisasikan tentang surat dari Dijen Perhubungan Laut. Masing-masing daerah, Kota Baubau, daerah rujukan, harus patuh dan taat kepada aturan pusat. Inilah Wali Kota Baubau menginisiasi agar jangan sampai Baubau sudah menerapkan, sementara daerah lain belum menerapkan. Sehingga jika ada warga yang berkebutuhan khusus masuk Baubau, bisa merugikan yang bersangkutan,” pungkas Rio Chandra Tangkari.
Rapat virtual berjalan lancar, diikuti Wali Kota Baubau, Wakil Wali Kota Baubau, Dandim 1413/Buton, Kapolres Baubau, Bupati Buton Drs La Bakry MSi, Bupati Wakatobi H Arhawi SE, Sekretaris Daerah Buteng H Kostantinus Bukide, SH MSi, Asisten 1 Busel, Asisten 1 Bombana, Kepala Dinas Perhubungan Bombana.
Bertindak sebagai moderator, Sekretaris Daerah Kota Baubau Dr Roni Muhtar MPd.

Bersama dalam upaya memutus rantai sebaran covid-19, Fuel Terminal Pertamina Baubau memberikan donasi berupa 4 unit tangki air (tandon) 500 KL kepada Pemerintah Kota Baubau. Donasi yang jika dirupiahkan bernilai Rp 20juta ini diserahkan oleh Manager Fuel Terminal Pertamina Baubau Abdul Rahman, diterima Sekretaris Daerah Kota Baubau, selaku Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (Gugas Covid-19), Dr Roni Muhtar MPd, di halaman Kantor Sekretariat Gugas Covid-19, Rabu (17/6/20).
Roni Muhtar mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, atas banyaknya donasi, bentuk perhatian, kerjasama yang baik, baik Organisasi Perangkat Daerah (OPD), instansi vertikal, kalangan pengusaha, perusahaan daerah, perusahaan swasta, organisasi profesi maupun organisasi kemasyarakatan, serta paguyuban.
Kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau ini, banyak pihak telah sangat membantu meringankan beban Pemerintah Kota, berkontribusi materil maupun secara moril dalam penanggulangan pandemi, bencana non alam, covid-19.
Seluruh perhatian ini kata Roni Muhtar, adalah suatu kesyukuran, kebanggaan yang belum tentu terjadi di daerah lainnya. Merupakan wujud resonansi POLIMA (PO-5) yang selama ini terus diimplementasikan, terus digalakkan Wali Kota Baubau, Dr H AS Tamrin MH.
“Jelas terlihat betapa banyak pihak, kita semua saling peduli, saling memperhatikan satu sama lain, membangun kebersamaan, tertanam dalam hati sanubari kita, yang terekspresikan dengan saling membantu. Memberikan bantuan kepada sesama. Milyatan rupiah bantuan yang sudah kita terima,” ungkapnya.
Mantan Kepala Bappeda Kota Baubau ini secara khusus berterima kasih kepada Pertamina yang menyerahkan bantuan siang itu. Yang juga sudah peduli dalam bersama-sama memutus rantai sebaran covid-19 di Kota Baubau.
“Terima kasih kepada Pertamina yang sudah ikut membantu Pemerintah Kota Baubau, bergerak bersama dalam pencegahan sebaran covid-19,” ucap Roni Muhtar, yang kala itu didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kota Baubau, La Ode Muslimin Hibali SE MSi dan Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah (Kabag Ekonomi Setda) Ali Hasan SE MSi.
Manager Fuel Terminal Pertamina Baubau, Abdul Rahman mengakui, donasi ini adalah pertamakalinya Pertamina menggelontorkan dana CSR kepada Pemerintah Kota Baubau, ditengah pandemi covid-19 melanda. Namun, kata dia, sebelumnya, pihaknya juga telah menyalurkan bantuan kebutuhan pokok kepada warga terdampak covid-19 yang berada di sekitar Fuel Terminal Baubau (Ring 1), di Kelurahan Sulaa Kecamatan Betoambari.
Abdul Rahman berharap, kedepan, donasi dari CSR Pertamina akan digelontorkan kembali untuk Pemerintah Kota Baubau.
“Kita berharap empat unit tandon untuk cuci tangan ini bisa dimanfaatkan masyarakat dalam memutus rantai penyebaran covid-19. Dan semoga bantuan CSR berikutnya juga bisa terealisasi,” ujarnya,
Tangki air untuk mencuci tangan ini akan segera ditempatkan di ruang publik, agar memudahkan masyarakat menjalankan protokol kesehatan, sesering mungkin mencuci tangan, dalam beraktivitas di tempat-tempat umum.
Pada hari yang sama, Pemerintah Kota juga menerima donasi 100 alat rapid tes dan 2 APD dari Koperasi Samaturu. Bantuan ini juga segera diserahkan kepada para tenaga kesehatan, untuk digunakan sesuai peruntukkannya.

RAPID TES MASSAL
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Gugas Covid-19) Kota Baubau, Kamis (21/5/20) menggelar rapid tes massal. Ini menandai rapid massal yang akan dilakukan di 17 Puskesmas se- Kota Baubau, dalam gerakan SEMESTA Gugas Covid-19 Kota Baubau.
Rapid tes massal dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kota Baubau, selaku Sekretaris Gugas Covid-19, Dr Roni Muhtar MPd, di halaman kantor Sekretariat Gugas Covid-19, Jalan Dayanu Ikhsanuddin Nomor 67.
Roni Muhtar dalam kata sambutannya menekankan betapa pentingnya program rapid tes massal dalam memutus rantai penyebaran covid-19. Melalui Gerakan SEMESTA dengan rapid tes massal, Ketua Pramuka Kwarcab Kota Baubau ini berharap, dapat diketahui keberadaan sebaran covid-19, khususnya di negeri khalifatul khamis. Mulai dari status OTG, ODP, PDP, termasuk kontak dengan orang-orang terdekat, yang berhubungan langsung dengan mereka.
“Kita juga menjawab kerisauan masyarakat atas eks penumpang KM Dorolonda dan KM Nggapulu. Mereka semua juga kita rapid tes, dan data semua juga sudah rampung, dihimpun oleh rekan-rekan surveilens di Puskesmas,” urai mantan Kepala BKDD ini.
Mantan Kepala Bappeda ini sangat mengapresiasi dan mengungkapkan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh tim Gugas Covid-19. Garda terdepan tenaga medis, tenaga kesehatan di Puskesmas, Dinas Kesehatan, dan RSUD. Juga Satgas penanggulangan bencana BPBD, Polres Baubau dan Kodim 1413/Buton.
“Semoga usaha dan kerja keras rekan-rekan semua, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala BPBD, Direktur RSUD, pak Kapolres pak Dandim dengan seluruh jajarannya, mendapat imbalan dan pahala yang setinggi-tingginya dari Allah SWT,” doa Roni Muhtar, yang juga menjabat Ketua Kosgoro Provinsi Sulawesi Tenggara, yang juga Dosen senior Unhalu ini.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (Gugas Covid-19) Kota Baubau memfasilitasi rapid tes lebih 800 tenaga kesehatan di 17 Puskesmas yang ada di Kota Baubau. Rapid tes dibuka Sekretaris Daerah Dr Roni Muhtar MPd, di halaman kantor Gugas Covid-19, Jumat (12/6/20).
Juru bicara Gugas Covid-19, dr Lukman SpPD mengungkapkan, nakes menjadi prioritas, baik tenaga kesehatan organik, non organik, tetapi rapid tes juga diperuntukkan bagi pekerja lain yang beraktivitas di Puskesmas.
Rapid tes para nakes dan pekerja lain di Puskesmas adalah wujud perhatian pemerintah kepada tenaga kesehatan, pekerja Puskesmas tanpa terkecuali.
“Mudah-mudahan semua non reaktif. Jadi ini bisa memberikan ketenangan kepada tenaga kesehatan kita dalam melayani, dan masyarakat juga tenang saat dilayani,” kata dr Lukman, usai launching.
Tak lupa dr Lukman mengingatkan kepada seluruh tenaga Puskesmas untuk melakukan inovasi pelayanan dalam menghadapi pra kondisi New Normal.
“Jadi ciptakan pelayanan yang tenang, baik, dan inovatif di Puskesmas. Salahsatu caranya kita timbulkan dulu rasa tenang kepada tenaga kesehatan kita di Puskesmas,” ucapnya.
Ditambahkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini, sebelumnya, seluruh tenaga kesehatan di RSUD Baubau sudah terlebih dahulu difasilitasi dalam melakukan rapid tes.

SOSIALISASI MASIF – SERAP ASPIRASI
Pemerintah Kota Baubau melalui Gugugs Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) segera membangun posko terpadu, guna memperketat penanganan (pemantauan, pengawasan, perawatan) pasien positif covid-19 inisial 05 anak laki-laki berumur 11 tahun. Langkah ini dilakukan guna merespon aspirasi warga Kelurahan Kadolo Kecamatan Kokalukuna (lingkungan kilo dua), yang tinggal di sekitar rumah tempat pasien 05 menjalani isolasi mandiri.
Warga setempat menolak pasien 05 dirawat di rumah kakeknya tersebut. Rumah isolasi mandiri pasien 05 dengan halaman yang cukup luas, cukup jauh dari rumah lain di sekitarnya.
Setelah mendapat informasi adanya aspirasi warga tersebut, Gugas Covid-19 langsung turun ke lokasi, dipimpin Sekretaris Daerah, selaku Sekretaris dan Juru Bicara Gugas Covid-19 Kota Baubau, Dr Roni Muhtar MPd, bersama dr Lukman SpPD (specialis penyakit dalam), selaku Ketua Satgas Gugas Covid-19 RSUD Baubau, yang juga selaku Juru Bicara Gugas Covid-19 Kota Baubau, Kepala Dinas Kesehatan, Dr Wahyu SKM MSCPH, Kepala Sat Pol PP, Hanarudin SSos MSi bersama personilnya, Kapolsek Kokalukuna, Ipda Bustan bersama personilnya, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), juga unsur Dinas Komunikasi dan Informatika, Camat Kokalukuna, Erman SSos, dan Lurah Kadolo, Edward Sanjaya STTP, bersama beberapa perwakilan organisasi Tenaga Profesi Kesehatan.
Terjadi dialog antara Gugas Covid-19 dengan warga setempat, Minggu (10/5/20) siang hingga sore hari. Gugas Covid-19 mendengar langsung aspirasi warga yang substantif, sekaligus mengklarifikasi, mengkonfirmasi langsung hal-hal yang mendasari aksi protes yang spontan dilakukan warga, yang sempat memblokir jalan dengan membakar ban, tepat di jalan poros di depan rumah isolasi pasien 05.
Warga menolak pasien 05 dirawat di rumah kakeknya tersebut. Timbul keraguan bercampur rasa takut akan terjadi penyebaran covid-19 yang lebih luas di lingkungan tersebut. Keraguan dan rasa takut ini disebabkan, ada warga yang mengaku sempat melihat pasien 05 keluar rumah. Disusul pula warga yang mengaku sempat melihat seorang remaja laki-laki, tak lain sepupu pasien 05, juga keluar rumah.
Ihwal inipun merebak ke warga lainnya.
Alasan lainnya, warga juga menyinggung tentang akan timbulnya dampak sosial, berupa stigma, atau warga setempat mendapat penolakan warga di lingkungan atau Kelurahan lainnya. Baik dalam pergaulan, maupun di lingkungan kerja.
Mendengar keluh kesah warga, Roni Muhtar memastikan, pihaknya mendirikan posko terpadu, tepat di depan rumah tempat pasien 05 menjalani isolasi mandiri. Untuk menjaminkan kepada warga setempat, lebih diperketatnya penanganan (pemantauan, pengawasan, perawatan) pasien yang masih bocah tersebut.
Di Posko ini, Roni Muhtar menjaminkan, personil Sat Pol PP akan melakukan penjagaan 1 x 24 jam, yang juga akan dibantu personil Polsek Kokalukuna. Tak lepas pula peran para tenaga medis, tenaga surveylance, yang tetap intens melakukan penanganan sesuai protokol.
Roni Muhtar juga menjamin warga setempat, bahwa pihaknya akan memediasi, memfasilitasi warga dengan pihak perusahaan, atau owner usaha, bila terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK), akibat dari adanya stigma, atau dikarenakan adanya isolasi mandiri pasien 05 di lingkungan tempat tinggal warga setempat. Pihaknya akan melakukan konfirmasi, klarifikasi secara detail terhadap pihak perusahaan dan karyawan, terkait alasan yang mendasari PHK, untuk mendapatkan solusi terbaik, terpenuhinya hak dan kewajiban kedua belah pihak.
“InsyaAllah kita hadir untuk memberikan solusi bagi masyarakat. Namun perlu pula dipahami, bahwa penanganan pasien 05 ini Pemkot Baubau sangat serius, dan mengikuti protokol yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat,” kata Roni Muhtar, menjelaskan kepada puluhan warga dibawah terik mentari.
Dalam dialog itu, Roni Muhtar berkoordinasi langsung dengan Kapolsek Kokalukuna, Kasat Pol PP, dr Lukman, untuk mendirikan posko penjagaan. Yang juga langsung menginstruksikan Sekretaris BPBD Kota Baubau, untuk melakukan penyemprotan disinfektan di areal rumah isolasi mandiri pasien 05 tersebut. Sekaligus, memberikan bantuan kebutuhan pokok kepada pasien 05 dan keluarga.
Tentang isolasi mandiri di rumah yang dijalani pasien 05 ini adalah sesuai protokol penanganan. Pasien 05 memiliki riwayat kontak dengan pasien 04 yang tak lain adalah ayahnya sendiri.
Pasien 05 tidak masuk dalam kategori transmisi lokal, bukan sebagai kasus infeksi yang terjadi antar masyarakat. Transmisi lokal, keberadaan virus sudah tersebar di tengah masyarakat lokal itu sendiri, sehingga seseorang bisa terinfeksi tanpa harus bepergian keluar wilayah, atau bertemu dengan orang asing dari luar wilayahnya.
Sehingga kata dr Lukman, pasien 05 menjalani karantina mandiri, dimana ada orang tuanya, serta keluarga, yang menjamin, ikut memantau, mengawasi langsung pasien 05 selama menjalani protokol penanganan pasien covid-19 (metode penyembuhan). Tenaga medis juga secara ketat menangani.
Kata dr Lukman, perlu pula diklarifikasi, bahwa pasien 05 tidak tinggal satu ruangan, atau satu lantai rumah dengan kakek atau neneknya, atau keluarga lainnya. Pasien 05 ditempatkan terpisah, dalam kamar tersendiri, di lantai dua. Sehingga, terminimalisir kontak langsung dengan keluarganya. Seluruh keluarga juga mengenakan alat pelindung diri (APD), berupa masker standar.
Dokter Lukman menambahkan, keluarga pasien 05, menjaminkan, bahwa pasien 05, termasuk keluarga, dapat mengikuti seluruh protokol penanganan, perawatan pasien covid-19. Dokter Lukman menambahkan, pihaknya bersama pihak keluarga memastikan pasien 05 tidak pernah keluar dari kamar tempatnya menjalani karantina mandiri, terkecuali untuk menjalankan program olahraga, program rileksasi, yang sudah ditentukan tenaga medis RSUD Baubau.
Program rileksasi ini dapat dilakukan bersama keluarga, untuk memotivasi, memberikan semangat kepada pasien 05, yang tentu dilakukan dengan protokol physical distancing (menjaga jarak) dan tetap mengenakan masker standar.
Tentang keluarga pasien yang disebut-sebut “berkeliaran” keluar dari rumah, dr Lukman mengatakan, itu sepupu pasien 05, seorang remaja, yang sudah menjalani rapid test dengan hasil non reaktif. Dan pihaknya juga sudah menegaskan kepada yang bersangkutan, termasuk keluarga pasien 05 lainnya, agar tidak keluar rumah selama proses karantina mandiri pasien 05.
Dokter Lukman menguraikan, kondisi pasien 05 ini tidak bergejala (OTG/Orang Tanpa Gejala), protokol penanganannya bisa dengan karantina mandiri.
Pasien 05 sejak awal menjalani karantina mandiri di rumah, sejak ada riwayat kontak dengan pasien 04 tanggal 20 April lalu. Pasien 05 terdiagnosa positif covid-19 per tanggal 8 Mei, sehingga dilanjutkan isolasi mandiri di rumah, per tanggal 8 Mei sampai dengan satu bulan kedepan (2 kali 14 hari masa karantina mandiri). Dan dihari ketiga belas, hari keempat belas karantina mandiri, akan dites swab.
Sama dengan empat pasien positif covid-19 lainnya, pasien 05 juga akan menjalani tes swab dua kali, untuk memastikan kesembuhan/negatif dari covid-19.
Dokter Lukman menegaskan, seluruh keluarga tetap tegas dianjurkan untuk memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak dari pasien 05. Meminimalisir kontak dengan pasien, termasuk tidak keluar rumah.
“Protokol penanganan pasien tidak bergejala bisa menjalani karantina mandiri di rumah, karena ruang isolasi RSUD kita siapkan untuk pasien pasien bergejala, yang berat. Pasien 01 langsung dibawa ke RSUD karena HBnya dibawah 7, kalau tidak ditransfusi saat itu bisa fatal, terancam meninggal dunia. Pasien 05 ini kondisinya baik baik saja, tidak ada gejala, makanya kita terapkan isolasi mandiri. Ini aturan protokol nasional. Ini juga sebagai langkah antisipasi, bila terjadi lonjakan pasien positif bergejala, kondisi berat, rumah sakit kita bisa menanganinya,” urai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Baubau ini.
Kala itu juga, usai dialog dengan warga, tim Gugas Covid-19 Kota Baubau langsung mengunjungi rumah karantina pasien 05. Berkomunikasi dengan keluarga pasien 05 di teras dan di halaman rumah, untuk menegaskan kembali penerapan protokol penanganan yang harus dijalani / dipatuhi pasien 05, juga memastikan keluarga pasien 05 menjalankan protokol pencegahan persebaran covid-19. Dan didirikan posko penjagaan.

SALURKAN BANTUAN BAGI MASYARAKAT TERDAMPAK
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Gugas Covid-19) kota Baubau setiap harinya non stop menyalurkan bantuan bagi keluarga-keluarga terdampak covid-19. Hampir menjangkau seluruh 8 Kecamatan, 43 Kelurahan yang ada di kota Baubau, baik yang terletak ditengah kota, maupun kawasan hinterland, tak luput wilayah perbatasan Kota Baubau dengan Kabupaten Buton, yakni di Kelurahan Bugi dan Karya Baru, Kecamatan Sorawolio.
Seperti di Kelurahan-Kelurahan sebelumnya, di dua Kelurahan ini Gugas Covid-19 Baubau, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Rabu (20/5/20), juga menyalurkan bantuan berupa beras 5 Kg.
Keluarga penerima bantuan di Kelurahan Karya Baru dan Kelurahan Bugi, masing-masing, menerima sebanyak 40 karung beras kemasan 5 Kg, yang diserahkan oleh Kepala Pelaksana BPBD, La Ode Muslimin Hibali SE MSi, bersama beberapa orang aparat BPBD, Lurah dan Babinsa ksetempat.

Disini juga dilakukan penyemprotan disinfektan pada rumah-rumah warga, juga ruang publik. Sembari terus melakukan sosialisasi tentang protokol pencegahan sebaran covid-19, terus membangun kesadaran gerakan bersama melawan, memutus rantai covid-19.
Tak hanya di dua Kelurahan diatas, hal serupa juga dilakukan di Gonda Baru.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Gugas Covid-19) Kota Baubau berakhir pekan dengan terus fokus pada penanganan covid-19. Seperti yang terlihat pada Minggu (17/5/20), siang sampai sore hari, Gugas Covid-19 Baubau melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tampak menyalurkan paket bantuan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kali ini, bantuan diberikan kepada para OTG (orang tanpa gejala), ODP (orang dalam pemantauan), PDP (pasien dalam pengawasan) yang tengah menjalani karantina mandiri di rumah mereka masing-masing.

40 paket bantuan berisi kebutuhan pokok yang dikemas dalam karung bergambar Gubernur Alimazi SH, yang juga tertulis jelas protokol pencegahan covid-19 ini, diserahkan langsung Kepala BPBD, selaku Sekretaris Gugas Covid-19 Baubau, La Ode Muslimin Hibali, bersama enam personil BPBD, didampingi tiga petugas surveilens / petugas kesehatan Dinas Kesehatan, bersama aparat TNI Kodim 1413/Buton.
La Ode Muslimin Hibali mengungkapkan, paket bantuan yang diterimanya dini hari beberapa waktu lalu, sebanyak 200 paket. Ia bersama tim, hari ini, mengantarkan langsung sebanyak 40 paket bantuan, ke rumah rumah para OTG, ODP, PDP, di beberapa Kelurahan.
Paket bantuan yang diberikan untuk per orang atau per jiwa.
“Kita langsung antar dari rumah ke rumah, untuk per jiwa. Jadi kalau dalam satu rumah itu ada delapan yang menjalani karantina mandiri, maka kita berikan delapan paket bantuan, yang berisi beras, gula, susu, minyak goreng, terigu, mie instan,” kata La Ode Muslimin Hibali, usai menyalurkan bantuan.
Mantan Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ini, berharap, pemberian paket bantuan ini dapat membantu para OTG, ODP, PDP yang tengah menjalani karantina mandiri. Ia juga berharap, agar mereka tetap tenang, bersabar, menaati seluruh protokol penanganan yang diarahkan oleh tenaga surveilens, tenaga kesehatan, selama karantina mandiri.
Mantan Camat Wolio, yang sebelumnya selama 8 tahun menjadi Lurah Kadolokatapi ini berpesan kepada masyarakat, agar tetap waspada, menjalankan protokol pencegahan covid-19, sesuai himbauan Pemerintah, petugas kesehatan.
“Saat ini daerah kita zona merah, dengan lima pasien terkonfirmasi positif, dan banyak OTG, ODP, dan PDP, jadi sebaiknya kalau keluar rumah atau berkomunikasi dengan orang lain agar memakai masker. Kemudian memperhatikan untuk menjaga jarak, rajin mencuci tangan, dan terapkan pola hidup bersih da sehat. Lebih baik lagi kalau keluar rumah pakai kaos tangan dan pakai kaca mata,” pesan La Ode Muslimin Hibali.
Para penerima paket bantuan mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah provinsi, pemerintah kota, dengan memberikan bantuan kebutuhan pokok. Terkhusus bagi pemerintah kota, Gugas Covid-19 Baubau yang selama ini intens melakukan pemantauan, serta pengawasan kepada mereka, dalam menjalani protokol karantina mandiri.
[RED]
Komentar