Kasamea.com, Baubau
Hanya tiga di Indonesia, kerjasama yang dibangun Asia Development Foundation (ADF) asal Korea dalam pengembangan seni bela diri Taekwondo. Pendekatan budaya dan olahraga dua negara ini, salah satunya di Dojang Polres Baubau, Bhayangkara Taekwondo Center, di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sejak dibentuk era kepemimpinan Kapolres Baubau, AKBP Daniel Widya Mucharam SIk, dan kini dibawah binaan AKBP Rio Tangkari SIk, Dojang Polres Baubau terus eksis. Berjalan enam bulan berkerjasama dengan ADF, Dojang Polres Baubau telah banyak melahirkan atlet berbakat, berprestasi. Bahkan mengharumkan nama Kota Baubau, dengan raihan 22 medali, emas, perak, dan perunggu, ikut dalam dua kali kejuaraan tingkat provinsi (Kejurprov).
Proses panjang Dojang Polres Baubau tidak berjalan dengan sendirinya, akan tetapi ada tangan dingin, konsistensi dan keuletan sang pendiri dan pelatih. Mereka berdua adalah Saboem (Pelatih) Deva dan Saboem Irman.

Deva berbagi kisah tentang Dojang Polres Baubau yang tak lepas dari dukungan penuh Kapolres Baubau.
Mengawali percakapan, Deva berterimakasih kepada dua pimpinan Bhayangkara di negeri khalifatul khamis, Daniel Widya Mucharam dan Rio Tangkari.
Deva menuturkan, Dojang Polres Baubau lahir pada 2017, bermula dari keprihatinan tentang kian maraknya tindak kriminalitas yang dialami perempuan juga anak, dan niatan tulus hendak menambah kegiatan positif khususnya bagi generasi muda. Namun dalam perkembangannya, saat ini juga ikut bergabung anggota orang dewasa.
“Kami yang memiliki pengetahuan tentang taekwondo ingin berbagi pengetahuan, terlebih untuk perempuan dan anak–anak, agar mereka bisa membela diri ketika terjadi tindak kekerasan di jalan,” kata Deva, ditemui, Jumat (26/8).
Selain itu, Dojang Polres Baubau didirikan untuk ikut berkontribusi membentuk karakter, fisik, dan mental anak bangsa.
Seterusnya Deva kembali menjelaskan tentang kerjasama Dojang Polres Baubau dengan ADF, yang awalnya difasilitasi oleh Prof Jung Deuk Young dan Mr Kang Minku asal Korea. Keduanya melihat potensi, pengembangan seni bela diri Taekwondo di negeri pemilik benteng terluas di dunia ini.
“Seperti kita ketahui bersama bahwa Taekwondo berasal dari Korea. Alhamdulillah saat ini kami berkesempatan bekerjasama dengan LSM asal Korea (ADF),” ungkap Deva.
Pegiat organisasi pecinta alam dan Ketua Umum Asosiasi Komunitas Tertib Lalu Lintas (Askomtiblan) Kota Baubau ini mengatakan, dirinya bersyukur dan merasa bangga Dojang Polres Baubau kian diminati dengan anggota lebih 100 orang. Namun ini sekaligus juga menjadi motivasi
dan penyemangat untuk bisa lebih maksimal dalam membangun kekompakan, serta giat berlatih.
Deva melatih bersama Irman dan Oni, dan Atlet binaan Dojang Polres Baubau telah ikut tanding dalam kelas Pra Cadet, Cadet, dan Junior.
Bagi yang hendak bergabung dapat mendatangi langsung Sekretariat, tempat berlatih Dojang Polres Baubau, di gedung kemitraan, Mako Polres Baubau. Jadwal latihan, Rabu, Jumat, dan Minggu, dimulai Pukul 15.30 Wita-Pukul 17.30 Wita.
Anggota akan menjalani 12 tingkatan pelatihan. Anggota baru memulai dari awal sabuk putih, naik sabuk kuning, kuning strip hijau, hijau, hijau strip biru, biru, biru strip merah, merah, merah strip hitam 1, merah strip hitam 2, dan tertinggi sabuk hitam. Setiap hasil latihan rutin selama tiga atau empat bulan akan diuji untuk bisa naik tingkat/jenjang.
Menurut Deva, di Kota Baubau masih kurang Atlet Taekwondo. Ini juga yang menjadi salah satu alasan berdirinya Dojang Polres Baubau, Bhayangkara Taekwondo Center, yang bukan saja sekedar tempat untuk belajar seni bela diri, melainkan juga pembinaan generasi berbakat dicabang olah raga Taekwondo, agar bisa menjadi Atlet Taekwondo, yang juga dipertandingkan tingkat dunia, Olimpiade.
“Semoga kedepan akan ada Atlet Taekwondo asal Kota Baubau yang berlaga ditingkat internasional,” harapannya.
[Red]
Komentar