Kemungkinan Arhawi Diusung PDIP dan Melawan Kotak Kosong

WAKATOBI

Saat ini Bupati Wakatobi H Arhawi SE nyaris tanpa figur lawan tarung dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wakatobi 2020 mendatang. Disebut-sebut sebagai petahana, kesiapan Arhawi secara politis diatas rata-rata.

Sebut saja Partai yang dipimpinnya, Golkar, dengan 9 kursi keterwakilan di DPRD Wakatobi, yang telah memastikan, tunggal, bakal mengusung Arhawi,”pasti,” jawaban Ketua DPD Golkar Sultra H Ridwan Bae, saat dikonfirmasi tentang kepastian Arhawi diusung Golkar tarung kembali dalam Pilkada Wakatobi.

Dengan prediksi potensi yang lebih secara politis, disisi lain, peluang Arhawi diusung Partai lainnya juga sangat terbuka lebar. Tak terkecuali PDIP.

Dikatakan salah seorang Politisi PDIP Sultra Agus Sanaa, kewenangan menetapkan calon Kepala Daerah ada ditangan DPP PDIP. Tingkat DPD hanya melakukan penyaringan, menindak lanjuti penjaringan Calon Kepala Daerah yang dilakukan DPC.

“Semua kemungkinan terbuka. Siapapun putra putri Bangsa yang dinilai terbaik oleh DPP, sangat mungkin diusung PDIP,” tulisnya dalam pesan WhatsApp.

Namun begitu Agus mengakui, H Haliana SE sebagai kader PDIP (Ketua DPC PDIP Wakatobi) menjadi prioritas untuk dipertimbangkan dalam bursa Calon Bupati Wakatobi. Sepanjang yang bersangkutan kata Agus, memenuhi segala persyaratan calon Kepala Daerah yang ditentukan oleh DPP PDIP.

Salah satu persyaratan penting yang menjadi penentu utama, yakni tingkat elektabilitas Bakal Calon Kepala Daerah, yang diukur oleh Lembaga Survey kredibel dan terpercaya.

Ia menambahkan, PDIP sebagai Partai terbuka selalu memberikan kesempatan seluas-seluasnya kepada putera-puteri terbaik Bangsa, untuk berkompetisi mendapatkan rekomendasi Partai berlambang kepala Banteng bermoncong putih tersebut. Agus memastikan, Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini akan merekomendasikan Bakal Calon Kepala Daerah terbaik, seorang kader PDIP, maupun non kader.

Agus juga menanggapi santai wacana petahana melawan kotak kosong. Ia menilai, sangat kecil kemungkinan Arhawi melawan kotak kosong.

Alasannya, Partai Golkar di Wakatobi bukan satu-satunya Partai yang memenuhi syarat mengajukan pasangan Calon Bupati-Calon Wakil Bupati dalam Pilkada serentak kedepan. PDIP yang memiliki 5 kursi keterwakilan di DPRD Wakatobi hasil Pemilu 2019, juga bisa mengajukan pasangan Calon Bupati-Calon Wakil Bupati, tanpa koalisi Partai lainnya.

Sementara menurut Agus, Partai-Partai gurem yang ingin membangun koalisi, sangat mungkin melahirkan dua pasangan Calon Kepala Daerah.

Agus juga meyakini, masyarakat Wakatobi sangat menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, sehingga menurutnya, sangat kecil kemungkinan untuk melahirkan pasangan Calon Kepala Daerah tunggal, seperti yang terjadi dalam Pilkada Buton.

Ketika Samsu Umar Abdul Samiun dan La Bakry melawan kotak kosong kala itu, keduanya menang.

(sumber foto: mediaindonesia.com, wakatobikab.go.id, fb)

[RED]

Komentar