Foto atas: Wa Sahaja dengan Kepala KN Buton Ledrik Victor Mesak Takaendengan SH MH. Foto bawah: Wa Sahaja dengan Kasi Intel Azer J Orno SH MH.
Buton
Keseriusan Kepala Kejaksaan Negeri (KN) Buton Ledrik Victor Mesak Takaendengan dalam memoles wajah baru KN Buton adalah dengan menekankan implementasi kinerja yang dikemas dalam P.A.K.E.M (Profesional, Akuntabel, Komitmen, Edukatif, Melayani), melalui strategi K.O.P “Konsolidasi, Optimalisasi dan Publik Trust”. Alhasil satu demi satu progres dicapai setiap unit kerja, dan diraih atas dasar kekompakan Ledrik bersama jajaran KN Buton.
Kiprah Ledrik menjelang setahun menahkodai Lembaga Adhyaksa di negeri Aspal ini terbilang dahsyat. Tak hanya lip service, apalagi isapan jempol belaka. Ia berinovasi, dan mewujudkannya dalam bukti nyata.
Salah satu gebrakan khas Ledrik yakni
menggagas 15 program identik dengan nuansa kearifan lokal Buton. Ia mengambil Wa dan La yang merupakan sebutan awalan nama orang di daerah setempat. Nuansa Kebutonan ini juga diharapkan dapat lebih mendekatkan KN Buton dengan masyarakat di wilayah kerja KN Buton, Kabupaten Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, yang sama merupakan eks wilayah Kesultanan Buton.

Salah satunya Wa Sahaja (Akronim dari Wartawan Sahabat Jaksa) Kejaksaan Negeri Buton.
Wa Sahaja adalah gagasan Ledrik dalam membangun sinergitas, kerjasama antara KN Buton dan Wartawan (Insan media Pers) secara profesional, serta tetap menjunjung tinggi integritas dalam menjalankan profesi masing-masing.
“Melalui Wa Sahaja, kemitraan KN Buton dengan Insan media Pers kian merekat,” kata LM Irfan Mihzan, salah seorang Wartawan yang tergabung dalam Wa Sahaja.
Menurut Pendiri sekaligus Pemimpin Redaksi media siber Kasamea.com ini, Wa Sahaja banyak bersinergi dalam mempublikasikan kinerja/kegiatan KN Buton. Sebaliknya, Ledrik juga banyak menginspirasi, memberikan masukan-masukan berharga, mendorong kerja-kerja jurnalistik yang lebih berkemajuan. Bersama-sama mengawal penyelenggaraan pemerintahan, dinamika pembangunan, agar lebih bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Khususnya kaitan dalam penegakkan hukum, serta ruang lingkup yang lebih luas, sosial kemasyarakatan. Dengan Wa Sahaja, ada nuansa baru sinergi yang tercipta antara Wartawan dan Jaksa. Semoga persahabatan ini terus berjalan dalam harmoni,” kesan mantan Bendahara PWI Baubau, yang menjabat Ketua Bidang Pengembangan Potensi Daerah JMSI Sultra ini.
Ledrik didampingi Kasi Intel Azer J Orno menjadi sejatinya sahabat Wartawan. Keduanya pembuka kotak pandora, memberi warna baru, akses komunikasi, informasi, dan publikasi KN Buton, yang kini semakin terbuka bagi Insan media Pers. Terlebih bagi Wa Sahaja, yang didalamnya tergabung belasan Wartawan profesional, berkompeten.
Melalui Wa Sahaja ini pula kebersamaan, kekeluargaan, solidaritas rekan se profesi Wartawan semakin terjalin erat. Saling sharing informasi, berdiskusi, debat khas Wartawan pun menjadi pemanis dalam mengisi waktu, disela-sela melakukan peliputan berita.
Selain Wa Sahaja, 14 konsep bernuansa kearifan lokal lainnya yang dicetuskan Ledrik, antara lain: 1. La Buton, 2. La Samaji, 3. La Pegadi, 4. La Jada, 5. La Haja, 6. La Duma Tipikor, 7. La Tingling, 8. La Abbu, 9. La Huga, 10. La Pedi, 11. La Kasida, 12. Wa Saru, 13. Ngopi Wa Baja, 14. Wa Sa’adhy. [Red]
Baca dan tonton juga ⬇️
Komentar