TONTON JUGA VIDEO BERITANYA ⬆️
Baubau
Delapan PAC PDIP Kota Baubau melakukan penjaringan serta penyaringan calon ketua yang akan menahkodai DPC PDIP Kota Baubau periode kepengurusan 2025-2030. Delapan PAC tersebut yakni, PAC Batupoaro, PAC Murhum, PAC Betoambari, PAC Wolio, PAC Sorawolio, PAC Kokalukuna, PAC Bungi, dan PAC Lea-lea.
Minggu 8 September 2025, seluruh unsur PAC tersebut mengikuti Rapat Konsolidasi guna menentukan nama-nama calon ketua yang akan mereka ajukan. Dimonitoring langsung tiga pengurus DPD PDIP Sultra, Agus Sanaa selaku Wakil Sekretaris sekaligus Juru Bicara, Hasan Basri selaku Ketua Bidang Organisasi, dan Nurhana selaku Wakil Ketua Bidang Pariwisata.
Ketua DPC PDIP Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse mengatakan, sistem pemilihan ini merupakan ciri PDIP, yang tidak pernah melakukan votting. Pemilihan selalu dilakukan dengan musyawarah mufakat, melalui penjenjangan penyaringan dan penyaringan.
“Partai terbuka dengan aspirasi dan tanpa tekanan. Semua kecamatan boleh menentukan siapa saja yang akan diajukan, dengan syarat dia benar-benar kader PDIP, memenuhi persyaratan untuk menjadi pengurus,” ungkapnya.
Dari nama-nama yang diajukan PAC nantinya, diproses lebih lanjut oleh DPD, dan kemudian diuji kelayakan oleh DPP. “Setelah itu baru keluar hasilnya, maka semua pengurus harus patuh dengan keputusan itu,” tegasnya.
Menurut mantan anggota DPRD, mantan Wakil Walikota, dan mantan Walikota Baubau ini, tidak ada kalah menang di PDIP, karena sistem pemilihan dilakukan secara musyawarah mufakat.
Lebih satu dekade memimpin DPC PDIP Kota Baubau dengan pencapaian serta prestasi yang gemilang, Monianse menekankan pentingnya soliditas, kebersamaan, tak luput strategi baru dalam menjalankan roda partai. Mengingat tantangan kedepan yang lebih berat, sebab saat ini PDIP berada diluar pemerintahan.
“Salahsatu cara kita untuk bisa mempertahankan kemenangan yang hari ini kita capai, adalah soliditas. Sehingga musyawarah yang terjadi disemua tingkatan, baik dikecamatan, tingkatan kota dan provinsi, harus dilakukan dengan benar-benar menjaring aspirasi yang ada dibawah,” terangnya.
Kepada seluruh kader, pengurus dan anggota PDIP di negeri Sara Patanguna, Monianse juga menggarisbawahi bahwa tidak boleh lagi ada energi partai yang terbuang hanya karena tidak adanya soliditas. “Karena untuk menghadapi tantangan kedepan, kita butuh energi besar, dan untuk itu harus dibangun dengan kekompakkan dan soliditas,” ujarnya.
Agus Sanaa menjelaskan kriteria calon ketua DPC yang terutama adalah seorang kader. DPP sebelumnya juga mengevaluasi capaian kinerja DPC kepengurusan sebelumnya. Bila capaian prestasinya dianggap baik, maka ketua akan dipertahankan.
Kata Agus, penjaringan merupakan perintah partai melalui surat keputusan nomor 1 tahun 2025, untuk menjaga soliditas, kebersamaan, dalam rangka menuju Pemilu 2029.
“Makanya dalam Skep tersebut menginstruksikan untuk siapapun kader yang memenuhi syarat, dia pernah terpilih sebagai anggota DPR, tokoh partai atau anggota DPR yang diyakini bisa membawa partai ini menjadi lebih baik, itu dimasukan untuk menjadi calon ketua,” jelasnya.
Agus melanjutkan, nantinya DPP yang akan menentukan siapa yang layak, dari nama nama yang dimasukan PAC tadi, akan diuji kelayakan oleh DPP, termasuk tes psiko.
“Dari semua nama yang diuji tadi, DPP akan menetapkan satu nama sebagai ketua, disimpan dalam amplop tertutup dan akan dibacakan saat Konfercab, yang akan dipimpin langsung oleh DPP, atau DPP mandatkan kepada DPD. Tetapi biasanya dilaksanakan secara serentak 17 kabupaten/kota,” tutupnya.
(Redaksi)
Komentar