Target Nasdem Busel Rebut 5 Kursi DPRD

Ketua NasDem Busel, Ashadin

Buton Selatan

Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kabupaten Buton Selatan (DPD NasDem Busel) menargetkan meraih lima kursi keterwakilan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Busel. Mewujudkannya, Nasdem Busel mulai melakukan profiling figur.

Lima kursi DPRD yang ditargetkan Nasdem Busel ini, adalah wujud komitmen, menindaklanjuti keputusan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), yang disepakati dalam Rapat Koordinasi Wilayah, September 2021. DPW NasDem Sultra menargetkan meraih 100 kursi DPRD di Bumi Anoa, sebagai kiat untuk memenangkan perhelatan Pemilihan Umum 2024 mendatang.

Ketua DPD NasDem Busel, Ashadin mengatakan, meskipun saat ini NasDem hanya memiliki satu kursi keterwakilan di DPRD Busel, 2014 dua kursi, namun keyakinan memperoleh lima kursi pada Pileg 2024 sangat mungkin diraihnya. Untuk itu pihaknya telah menyusun agenda kerja politik.

“Kami optimis bisa mewujudkan target ini, karena rekrutmen untuk Caleg dimulai dari sekarang. Dengan melakukan profiling kader, tokoh, yang memiliki kemampuan, kwalitas. Jadi berjenjang kita saring, supaya ketika dia lolos, harus jelas apa yang disumbangkan untuk daerah. Jangan nanti dia lolos, kemudian kosong sumbangsihnya untuk daerah,” urainya.

Seperti diketahui, NasDem adalah Partai yang mengusung Restorasi dan Politik Tanpa Mahar. Olehnya itu, kata Ashadin, pihaknya membuka rekrutmen seluas-luasnya, untuk kader atau non kader.

NasDem, lanjut Ashadin, mengharamkan pengurus meminta mahar atau uang. Termasuk dalam syarat perekrutan Bakal Calon Kepala Daerah. Ini merupakan instruksi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) NasDem, yang ditegaskan dalam setiap kegiatan di seluruh Indonesia.

“Kalau ada tokoh, kader anak muda yang ingin bergabung mengabdikan diri di politik, Nasdem Busel sangat membuka diri,” tuturnya.

Menaruh perhatian akan kemajuan, kesejahteraan Busel, NasDem fokus pada berbagai isu public, sosial kemasyarakatan, juga pembangunan. NasDem Busel mendorong gagasan-gagasan konstukrtif.

Anggota DPRD Busel ini menekankan, dirinya angat tidak setuju pada pembicaraan tentang pemekaran Busel. Justru saat ini dan kedepannya, harus didorong agar bagaimana Busel dapat menjadi lumbung pangan jazirah Kepulauan Buton (Kepton).

“Ketika orang butuh ikan, sayur, apapun kaitan dengan pangan, ada di Busel. Desain ini yang kami terus perjuangkan, kami suarakan, kami dorong agar bisa terwujud,” ungkapnya.

Mewujudkan Busel sebagai lumbung pangan, Ashadin menekankan betapa pentingnya “Big Data”,  yang akan merangkum semua potensi Busel. Ini yang akan terus diperjuangkan Ashadin dalam menahkodai NasDem di negeri religius, yang wilayahnya dipercaya sebagai tempat pertamakalinya Syaich Abdul Wahid menginjakkan kaki dalam menyiarkan ajaran Islam di Tanah Buton.

Dalam merestorasi daerah, lanjut Ashadin, tak lepas pula upaya mempersiapkan Aparatur Sipil Negara (ASN) berkualitas, berintegritas, profesional. Selain Sumber Daya Manusia (SDM), tak luput, pemanfaatan, pengelolaan berbagai potensi Sumber Daya Alam (SDA).

Ashadin menyebutkan, masa depan Busel juga tergantung pada pendidikan anak. Tidak boleh anak-anak tidak bersekolah.

“Kalau nanti nasdem dipercaya memimpin Busel 2024, porsi pendidikan yang 20 persen, betul-betul harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Misalnya ada anak kita yang punya kemampuan, punya semangat, harus kita biayai full. Agar bisa mendapat pendidikan yang lebih baik, dan nantinya mereka akan pulang untuk membangun Busel,” pungkasnya.

NasDem Busel Bidik Tokoh Mumpuni Bangun Busel

Terus mendorong kemajuan pembangunan, kesejahteraan masyarakat Busel, NasDem Busel sangat serius, hingga telah menentukan kriteria calon Pemimpin Busel kedepan, yang akan diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Untuk itu, NasDem Busel membuka seluas-luasnya perekrutan bakal calon kepala daerah. Yang terlebih dahulu, sejak dini melakukan profiling para figur berkualitas, kapabel.

Diungkapkan Ketua NasDem Busel, Ashadin, pihaknya sangat fokus dalam menyeleksi calon Pemimpin Busel. Tak hanya ketokohan, melainkan juga karakter kepemimpinan, rekam jejak.

“”Pemimpin Busel kedepan kita harus buka ruang seluas-luasnya, tidak perlu lagi bicara tentang ada banyak uangnyya. Tetapi kita bicara tentang apa yang akan dilakukan pada daerah ini,” tegas Ashadin.

Menurut anggota DPRD Busel ini, bicara uang dalam menentukan calon Pemimpin Busel adalah sebuah kekonyolan. Seakan Busel daerah tidak beradab.

“Yang harus kita saring adalah tokoh-tokoh yang punya integritas, punya kapabilitas, yang punya semangat membangun daerah,” ungkapnya.

Memimpin Busel, kata Ashadin, bukan hanya sekedar mencari kuasa, menjadi kepala daerah. Melainkan, fokus dan kerja keras berfikir dan bertindak untuk kemajuan, kesejahteraan  daerah.

Menurut Ashadin, saat ini telah ada beberapa tokoh yang mulai memperkenalkan diri. Dan pihaknya juga tengah memoles figur Pemimpin Busel terbaik kedepan.

Ashadin belum menyebutkan nama tokoh yang tengah dipoles, ataupun dilirik NasDem untuk Pemimpin Busel kedepan.

“Ada tokoh-tokoh yang belum nampak, tetapi itu yang masih kami profiling. 2022 atau 2023 sdh keluar. Ada juga tokoh masih kita poles, pada waktunya akan keluar. Sekarang kami profiling dulu, kalau misal nanti cocok satu hati satu pikiran dengan NasDem, nanti kita publis,” ungkapnya.

Profiling dimaksud Ashadin, adalah mendalami karakter kepemimpinan figur, termasuk bagaimana kesehariannya, visi kedepan untuk Busel. Termasuk bagaimana kedekatan dengan masyarakat. Ini dilakukan NasDem, agar masyarakat tidak lagi salah dalam memilih Pemimpinnya.

Tak memungkiri juga memiliki niat untuk maju sebagai calon Bupati Busel dalam Pilkada 2024 mendatang, Ashadin lebih mementingkan, atau lebih fokus mewujudkan target lima kursi keterwakilan NasDem dalam lembaga Legislatif Busel. (Red)

Komentar