Dugaan Pungli Untuk MTQ, Inspektorat Turun Tangan

BAU-BAU

Wali Kota Bau-Bau Dr H AS Tamrin MH akhirnya memerintahkan Inspektorat untuk melajukan pemeriksaan terhadap oknum Camat, yang diduga melakukan pemotongan dana operasional Kelurahan, untuk keikutsertaan kontingen Kecamatan dalam Musabakah Tilawatil Qur’an (MTQ). Turun tangannya Inspektorat, diharapkan dapat mengungkap dan menerangkan dugaan pungli yang telah menuai polemik ditengah masyarakat.

AS Tamrin menegaskan, Ia tidak pernah sekalipun memerintahkan, atau mengarahkan para Camat untuk memotong dana operasional Kelurahan, termasuk pula para Lurah untuk meminta uang masyarakat untuk mendanai penyelenggaraan MTQ ke XI tingkat Kota Bau-Bau.

Menurutnya, dalam penyelenggaraan MTQ, setiap Kecamatan ikut serta, begitu pula organisasi-organisasi. Mereka akan bersaing untuk tampil megah, elegan, tampil maksimal, dengan membiayai sendiri keikutsertaan mereka tersebut.

“Saya tidak mau membela (dugaan pungli, red). Saya sudah minta Inspektur untuk melakukan BAP terhadap Camat, dan Lurah, siapa tahu dia atasnamakan pemerintah, periksa dia, baik Camat maupun Lurah,” tegas AS Tamrin, saat membuka MTQ ke XI, Minggu (23/2/20).

Wali Kota Bau-Bau periode kedua ini meminta pemeriksaan yang dilakukan terhadap para Camat atau Lurah, harus dibedakan, kapasitas atau jabatan mereka sebagai Camat atau Lurah, atau kapasitas mereka sebagai penanggung jawab kontingennya masing-masing.

“Bedakan ya, tidak boleh dicampur aduk. Karena ini sudah ditahu orang bahwa saya mau formil meloloskan, tidak ada. Apalagi sudah dikatakan terstruktur, ini sudah fitnah, jangan kita tercemar gara-gara ini. Makanya proses, siapa yang suruh dia,” tegasnya.

Lebih lanjut AS Tamrin menuturkan, bila Camat, Lurah bersama masyarakat bersepakat menyumbang untuk kelengkapan pakaian, agar kontingen tampil keren, atau untuk konsumsi, agar kontingen hebat dan tampil maksimal, sehingga diberi makanan atau minuman bergizi terlebih dahulu, itu boleh. Karena Pemerintah Kota tidak menanggung biaya tersebut.

“Tapi jangan atasnamakan pemerintah untuk menanggulangi hal itu, jangan. Tapi kalau mereka berkreasi, saya tidak katakan itu halal, tetapi itu menjadi urusan masing-masing kontingen ya,” tuturnya.

Ia pun memastikan, Wali Kota, Wakil Wali Kota, DRPD, Sekretaris Daerah, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, tidak pernah memberi perintah itu (pemotongan dana operasional Kelurahan, meminta uang masyarakat, red).

“Tidak, tetapi kita sudah turunkan tim untuk melakukan BAP dengan informasi ini. Apalagi ini acara sakral, jangan sampai kita pungli. Tapi kalau inisiatifnya mereka sesuai kesepakatan saya kira itu boleh, tapi jangan seret pimpinan seolah Wali Kota juga ikut-ikutan,” katanya.

AS Tamrin mengatakan, MTQ merupakan dialektika antara budaya dan agama. Sehingga diharapkan mampu mewujudkan harmonisasi sosial yang sejuk dan menumbuh kembangkan kegiatan Keagamaan secara serasi, selaras dan seimbang.

“Apalagi dalam sejarah Kota Bau-Bau ini lahir dan dibesarkan dalam nuansa islam. Budayanya pun tidak terpisahkan dengan nilai-nilai Islam, sehingga kita tidak menginginkan nuansa Islam itu redup disaat masyarakat dunia bersimpati dengan Islam,” ucapnya.

Untuk itu AS Tamrin mengajak agar momen MTQ ini dijadikan sebagai ajang perenungan dan motivasi diri untuk meningkatkan pengetahuan dan pengamalan nilai-nilai universal Al Qur’an. Sebagaimana target dari MTQ, yakni menjadikan Al Qur’an melekat dalam kehidupan masyarakat, dan Al Qur’an bisa dibaca, serta dicintai setiap orang.

AS Tamrin juga menitip pesan kepada dewan hakim agar menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Pilih peserta yang layak agar dapat menjadi duta Kota Bau-Bau.

“Kepada peserta saya ucapkan selamat berlomba. Tanamkan dalam diri masing-masing, bahwa kalianlah yang layak menjadi duta Kota Bau-Bau. Sebab dengan tekad itu, kalian akan tampil maksimal,” pesannya,” pungkasnya, memberi spirit kepada para peserta MTQ.

[RED]

Komentar