Baubau
Puluhan warga di Kota Baubau nyaris mengeluarkan biaya besar untuk mendapatkan jaringan aliran listrik di rumah mereka, di lingkungan pesisir Belebungke Kelurahan Palabusa Kecamatan Lea-Lea.
Sejak tiga tahun terakhir mereka berharap mendapatkan sambungan listrik tersebut, sampai pada tahun ini mereka mencoba lagi untuk mencari solusi, hingga dipertemukan dengan oknum yang mengaku dapat membantu prosesnya.
Salah seorang warga, Kadir, menguraikan bahwa si oknum mengaku sudah ke kantor PLN, dan seorang pejabat PLN menyarankan untuk memasang listrik swadaya. Menurut si oknum, pemasangan listrik swadaya, selain biaya pemasangan, nantinya calon pelanggan juga akan dikenakan biaya tambahan untuk pembelian trafo, tiang listrik, kabel listrik, jasa pemasangan, dan biaya lainnya.
““Jadi teman-teman yang ada disana (Lingkungan Belebungke) sudah kumpul KTP, karena mau sekalimi rumahnya cepat dialiri listrik. Awalnya tidak ada yang mempermasalahkan, karena perkiraan tidak besar biaya tambahannya,” ucap Kadir, mengawali ceritanya.
Kadir melanjutkan, suatu ketika dilakukan rapat yang dihadiri beberapa warga juga si oknum. Si oknum memperlihatkan RAB mencapai Rp600 juta, yang peruntukannya meliputi biaya peralatan seperti kabel, tiang listrik, trafo, uang jasa, dan item biaya lainnya.
“Kalau 600 juta dibagi ke 39 pelanggan yang bermohon itu kan mahal sekali. Nah karena kemahalan, si oknum mengatakan akan ke kantor PLN lagi. Selanjutnya, menurut dia, PLN menurunkan RAB menjadi 400 juta. Itu menurut dia, hasil komunikasinya dengan seorang pejabat PLN,” beber Kadir.
Warga menilai biaya Rp400 juta itu masih kemahalan, dengan kalkulasi Rp400 juta dibagi 39 warga yang hendak bermohon jaringan listrik, maka masing-masing harus menyiapkan lebih Rp10 juta. Lantas mereka pun mundur satu persatu, karena merasa kemahalan untuk biaya pemasangannya.
Tak berhenti disitu, kata Kadir, si oknum kemudian menurunkan RAB yang ditawarkannya menjadi Rp300 juta lebih. Namun bagi warga tetap saja masih kemahalan.
“Terakhir turun ke 276 juta kalau tidak salah, dan kalau dibagi ke 39 warga, itu tiap pelanggan harus tambah biaya pemasangan 7 juta lebih. Dan hal ini sebenarnya dipertanyakan juga sama beberapa warga, karena menurut warga jalur ini sudah masuk dalam usulan untuk dialih pasang jaringan oleh PLN,” bongkar Kadir.
Yang mengejutkan, setelah Kadir mempertanyakan langsung di kantor PLN UP3 Baubau, ternyata program listrik swadaya tersebut sudah tidak ada. Dan selain biaya pemasangan, tak ada satupun item yang dikenakan biaya tambahan.
“Sebenarnya kalau dibilang penipuan juga belum ada indikasi kesitu, karena kita belum tanya ke seorang pejabat PLN yang dicatut namanya itu. Soalnya selama ini yang bersangkutan (Si oknum) yang komunikasi ke pejabat dimaksud,” ungkap Kadir.
Kadir menegaskan, bahwa dirinya tidak menuduh si oknum itu berbohong, tetapi sesuai dengan penjelasan dari petugas PLN UP3 Baubau, menekankan agar jangan terlena pada apa yang ditawarkan si oknum tersebut.
“Yang sudah transfer uang muka 500 ribu itu sebanyak 34 orang, karena sebelumnya kita kurang paham terkait mekanisme PLN. Waktu itu kita berharap bisa cepat mendapatkan jaringan dan dialiri listrik,” tambahnya. (Redaksi)
Komentar