Burhan Zahim Dimata Para Tokoh

Buton Selatan

“Menarik, sopan, ramah, bicara to the poin, tutur kata lembut, profesional, berintegritas, religius” beberapa penilaian Tokoh tentang sosok Burhan Zahim.

Burhan Zahim menambah warna baru, wajah baru, karakter kepribadian serta karakter kepemimpinan baru, dan rekam jejak baru figur calon Pemimpin Buton Selatan (Busel) kedepan. Mengingat, masa jabatan Bupati La Ode Arusani yang sudah tinggal menghitung bulan, dan Busel akan dipimpin Pelaksana jabatan (Pj) Bupati. Menyusul perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 mendatang.

https://www.kasamea.com/burhan-zahim-putera-busel-yang-sukses-di-bumn/

Salah seorang Tokoh muda Busel, Ketua DPD Partai NasDem Busel, Ashadin menyebut Burhan Zahim seorang figur yang menarik. Memiliki karakter kepribadian yang sangat kuat, karakter kepemimpinan yang khas. Burhan Zahim dinilai mumpuni memimpin Busel.

“Beberapa kali ketemu beliau (Burhan Zahim, red) dan berdiskusi, beliau figur yang sopan, ramah, bicara to the poin, tidak neko-neko. Beliau bicara apa adanya, mungkin karena latar belakang seorang profesional di BUMN. Karena kan kalau politisi banyak bicara,” urai Ashadin.

Mengetahui latar belakang Burhan Zahim, Ashadin menilai perjalanan hidup menempa seorang Burhan Zahim. Sehingga senantiasa mengedepankan kepekaan rasa.

Seperti diketahui, Burhan Zahim sejak umur sembilan tahun sudah Yatim, ditinggal sang Ayah. Burhan Zahim kecil harus menerima kenyataan, meskipun masih bocah, Ia harus bekerja, membantu Ibunda tercinta mencukupi kebutuhan hidup keluarga.

Demikian pula perjalanan karir Burhan Zahim, menurut Ashadin, menarik bila mengulas seorang Burhan Zahim.

“Tokoh Busel yang menarik untuk dikupas. Perlu juga kita tanya visinya,” ucap Ashadin.

Kata Ashadin, berbicara tentang integritas, Burhan Zahum tak pelru diragukan lagi. Sebab Burhan Zahim teruji dalam menapak karir di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT ASDP Ferry Indonesia.

“Sudah menempati jabatan strategis, cukup tinggi. Jenjang karirnya mulai dari paling bawah, sampai menanjak ke posisi atas saat ini,” puji Ashadin.

Mendukung majunya para figur kapabel, berkwalitas untuk kontestasi Pilkada Busel 2024, tak hanya memuji, Ashadin menyarankan agar Burhan Zahim mulai memperkenalkan diri kepada masyarakat Busel.

“Beliau belum banyak yang kenal, karena itu perkenalkan diri kepada masyarakat. Ini tokoh yang menarik,” ucap Ashadin, yang juga memastikan, NasDem Busel membuka diri untuk semua tokoh, baik tua maupun muda.

Tahun 2022, kata Ashadin, NasDem akan menurunkan survey untuk memetakan tokoh-tokoh Busel yang potensial berkompetisi dalam perhelatan politik 2024 nanti.

“Sehingga seperti pak Burhan Zahim, sudah waktunya untuk turun bersosialisasi memperkenalkan diri,   supaya beliau dikenal masyarakat. Sehingga pada saat dilakukan survey, namanya bisa muncul,”.

“Yang sulit ini kan nama figur belum dikenal, kemudian dia maju. Saya kira itu dulu. Tetapi pak Burhan tokoh yang menarik,” pungkas Ashadin, kembali memuji Burhan Zahim.

https://www.kasamea.com/1-rasa-untuk-busel-burhan-zahim-sambangi-para-tokoh/

Sama halnya dengan Ashadin, yang menilai Burhan Zahim sebagai figur pemimpin yang tepat untuk Busel kedepan, tokoh Busel, La Ode Ruslan Gamba mengaku kagum pada karakter kepribadian Burhan Zahim.

Berbincang langsung dalam diskusi ringan saat kunjungan Burhan Zahim di Laompo, Batauga, Busel, Ruslan merasakan kedekatan, karena pendekatan rasa Burhan Zahim dalam silaturahminya. Konsep 1 Rasa untuk Busel diawali Burhan Zahim dengan silaturahmi, menyambangi para tokoh, masyarakat, sangat baik. Terlebih dengan pendekatan rasa persaudaraan, kekeluargaan.

Selain itu, kata Ruslan, untuk terus mendorong, meningkatkan rasa cinta pada kampung halaman, negeri leluhur, Busel tercinta.

“Karena kita ini kembali ke kampung (dari Ambon, red), kita pererat terus rasa persaudaraan, kemudian bangun rasa cinta pada daerah, menghargai leluhur kita. Setelah itu kita pikirkan bersama apa yang akan kita kerjakan untuk kebaikan negeri, kesejahteraan masyarakat,” ucap Ruslan. Sembari mengingatkan, bila masyarakat lupa, atau abai akan ikatan rasa persaudaraan, rasa kekeluargaan, maka akan dijauhkan dari petunjuk yang Maha Kuasa.

Menyinggung sosok Burhan Zahim, Ruslan menilai, kepekaan rasa terhadap ikatan persaudaraan, kekeluargaan, Burhan Zahim menunjukkannya dengan tetap membawa diri dengan kesederhanaan, dan mampu menyatu.

Karakter kepemimpinan Burhan Zahim yang religius, dengan kesederhanaannya, dan mengedapankan kepekaan rasa, bagi Ruslan, jarang dimiliki figur lain. Begitu pula dengan kepekaannya pada Leluhur.

“Beliau sangat peka sekali. Saat membahas La Maindo beliau sangat tersentuh. Sangat luar biasa kepekaan tentang Leluhur. Selama ini saya belum pernah bertemu tokoh yang peduli tentang itu,” ungkap Ruslan.

Sekretaris M1R SSB ini berharap, kedepan Busel lebih baik dari saat ini. Dengan sosok Pemimpin yang memahami betul identitas bahwa Busel sebagai daerah Islami. Sebagai tempat awal kunjungan para Leluhur Buton.

https://www.kasamea.com/burhan-zahim-disambut-hangat-menuju-busel-agamis-dan-bangkit-wira-usaha/

Ketertarikan pada sosok Burhan Zahim juga diungkapkan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Busel, La Rino.

Mengapresiasi silaturahmi 1 Rasa untuk Busel yang dilakukan Burhan Zahim, La Rino berterimakasih. Ia mengaku tertarik dengan pembawaan Burhan Zahim yang religius dan penuh kesederhanaan.

Karakter pemimpin yang mengedepankan rasa, dan mau mengakomodir berbagai masukan, menurut La Rino, sangat dibutuhkan Busel kedepannya. Membangun Busel tak bisa sendiri, melainkan harus bersama-sama, untuk kepentingan kesejahteraan masyarakatnya.

“HIPMI Busel dituntut sebisa mungkin membangun koordinasi dengan pemerintah. Dengan diskusi konstruktif bersama Burhan Zahim dan para tokoh organisasi M1R SSB, FKPAI dan lainnya, diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan aksi yang rill,” ucapnya.

Kata La Rino, Burhan Zahim dengan karakter kepemimpinan religius, dan pengalaman selama berkarir di BUMN, sejalan dengan agenda HIPMI Busel dan Ikatan Persaudaraan Qori dan Qori’ah, Hafidz dan Hafidzah Busel. La Rino sebagai Ketua Ikatan Persaudaraan Qori dan Qori’ah, Hafidz dan Hafidzah Busel.

“Semoga diskusi dengan pak Burhan dan teman-teman bisa membuka peluang bagi generasi muda untuk berkreasi, berkreativitas,” tambah La Rino.

Sepakat dengan yang disampaikan Burhan Zahim dalam diskusi, La Rino berpendapat, tujuh wilayah Kecamatan di Busel masyarakatnya masih sangat menjunjung tinggi adat budaya Kesultanan Buton. Warganya Agamis.

Sehingga kata La Rino, kedepan Busel harus lebih fokus mengedepankan penguatan Keagamaan, SDM dengan mentalitas masyarakat yang religius. Serta sejalan dengan terus mendorong peningkatan aspek pembangunan lainnya.

“Berangkat dari kultur budaya masyarakatnya, yang disampaikan pak Burhan betul sekali, bahwa di Busel harus mengedepankan nilai-nilai Agamis, dengan rasa sebagai perekatnya,” pendapat La Rino.

La Rino memastikan, sangat mendukung konsep pemikiran, bijaknya Burhan Zahim. Sebab, juga sejalan dengan apa yang tengah dilakukannya, mencoba membangun pondok pesantren.

Ia meyakini, untuk memajukan suatu daerah, disamping Agamis, juga harus dengan penguatan kewirausahaan. Memandang jauh kedepan, Busel, khususnya Pemuda Busel, bangkit dan bergairah dalam semangat berwirausaha.

“Apalagi Busel kaya potensi. Jadi berbarengan, agamanya bagus, usahanya bagus. InsyaAllah Busel lebih baik kedepannya, dengan pemimpin yang lebih baik,” tutupnya.

Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Busel, La Dedi Jore juga mengaku kagum, sejak pertama kali bertatap muka dan berbincang langsung dengan Burhan Zahim. Karakter kepribadian putera Busel yang sukses berkarir di salah satu BUMN tersebut, dinilainya penuh kesederhanaan. Santun, tenang, lembut dalam bertutur kata, serta berpengalaman memimpin dalam karirnya. Sosok Burhan Zahim menurut Dedi, adalah figur pemimpin yang dibutuhkan Busel.

Kriteria kepemimpinan, Dedi menilai Burhan Zahim seorang figur pemimpin yang memiliki karakter yang sangat kuat. Pemimpin religius, yang mengedepankan rasa. Mengingat kisah masa lalu, wilayah Busel adalah tempat pertamakalinya Syeikh Abdul Wahid menginjakkan kakinya dalam syiar Islam di tanah Buton, menurut Dedi, Burhan Zahim adalah pemimpin yang akan sangat diterima oleh masyarakat Busel.

Dedi mengaku, beberapa kali pernah duduk berdiskusi dengan figur lainnya, para calon Bupati. Namun banyak diantara mereka cenderung hanya menyampaikan keinginan sesaat, untuk kepentingan pribadi, mengarah pada kekuasaan. Berbeda jauh dengan Burhan Zahim, yang bisa menempatkan diri menjadi pendengar yang baik, berkomunikasi terbuka, dari hati ke hati, serta mengakomodir pendapat orang lain.

Burhan Zahim, kata Dedi, tidak menunjukkan identitas sebagai apa, jabatan apa, apalagi menonjolkan status sosial. Rendah hati, Burhan Zahim memperkenalkan diri dengan pendekatan rasa.

Menurut Dedi, tak banyak figur yang memiliki karakter kepemimpinan seperti Burhan Zahim.

“Beliau mengedepankan rasa, jadi kalau memimpin, beliau bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. Begitupun sebaliknya. Melalui pendekatan rasa beliau menitip pesan mendalam, bahwa kita dan alam seisinya ini milik Allah, dan kita hanya menjalankan pesan dan aturan Allah,” pungkas Dedi.

(Red)

Komentar