Dr Rasman Paparkan Percepatan Pembangunan Baubau “Hub Maritim Indonesia Timur”

Ditengah, Pj Wali Kota Baubau Dr Muhammad Rasman Manafi SP MSi berpose bersama tamu undangan Musrenbang RPJP Kota Baubau Tahun 2024.

Baubau

Pj Wali Kota Baubau Dr Muhammad Rasman Manafi SP MSi memaparkan secara detail inovasi percepatan pembangunan Baubau, dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Pendek (RPJP) Baubau tahun 2024.

Bertempat di aula kantor Wali Kota, Rabu (29/5/24) malam, Rasman mengulas spesifik Baubau memerlukan rencana pembangunan dan percepatan. Bila tidak melakukan percepatan pembangunan, negeri Syara Patanguna ini akan terus tertinggal.

“Saat ini sudah banyak yang dilakukan, dan untuk melakukan percepatan dimaksud, bisa contoh dan tiru model-model pembangunan yang baik untuk Baubau. Bentuk inovasi yang terus dipertahankan adalah bagaimana rencanakan Baubau bisa bersinergi dengan wilayah sekitarnya,” lugas Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi ini.

Penjabarannya, Rasman meyakinkan bahwa konsep pembangunan kewilayahan yang harus dilakukan disetiap daerah yang berciri pulau. Seterusnya, pembangunan 20 tahun kedepan harus ada paradigma baru, saat ini paradigmanya sudah dibuka pada saat Presiden Jokowi mulai menggaungkan poros Maritim,

“Mulai shifting paradigma, dari land-based pembangunan menjadi ocean-based, dari pembangunan yang berbasis darat ke pembangunan yang berbasis laut. Kemudian reformasi saja tidak cukup, upaya transformasi perlu dilakukan untuk mewujudkan Baubau yang punya daya saing,” ulas mantan Kepala Bidang Pengelolaan Jasa Kelautan Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim ini.

Menurut Rasman, salah satu konektivitas yang sekarang digagas berbagai penjuru dunia untuk menghadapi persaingan global adalah konektivitas digital, dan bila berbicara konektivitas digital, ada satelit dan ada juga kabel laut. Satelit punya kemampuan seperti dari kemampuan kabel laut mengantarkan data, mengantarkan transaksi.

Terlihat posisi Baubau, lanjut dia, tidak akan kuat dari sumber daya perikanan. Namun akan kuat dari sisi perhubungan, konektivitas dan Hub-nya, untuk konektivitas ada di Baubau. Narasi tersebut yang akan ia ajukan menjadi Hub Maritim.

Rasman merinci, sampai saat ini dari 209 titik tempat landing kabel laut, Baubau belum masuk. Bila dengan mengadopsi konten pembangunan Palapa Ring tengah Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 14 Tahun 2020, yang mengatur koridor kabel tempat landing pointnya fiber optic dimaksud.

“Kita mengusulkan agar dilakukan revisi Kepmen KP 14/2020 tersebut, melalui tim nasional kabel laut. Agar supaya Baubau dimasukkan sebagai salah satu Beach Main Hole (BMH) untuk menjamin konektivitas digital di timur Indonesia,” jelas Doktor Ilmu Pengelolaan Wilayah Pesisir Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Optimistis Rasman, bila Baubau masuk sebagai salah satu Beach Main Hole (BMH) untuk menjamin konektivitas digital di timur Indonesia, maka tidak pernah ragu lagi Baubau dan wilayah sekitarnya untuk bersinergi. Akan menjadi Hub Maritim di timur Indonesia, dan inilah yang ia dorong, mengajukan dalam bentuk dokumen perencanaan Baubau, yang tentu membutuhkan dukungan dari Buton Tengah, Buton Selatan, bahkan sampai Buton Utara.

Rasman menambahkan, Baubau hanya bisa memerankan dirinya sebagai jalur konektivitas. Ia menjabarkan, sumber daya Buton adalah aspal, Buton Tengah ikan, Buton Selatan bahkan di Wakatobi ada rumput laut.

Menurutnya Baubau tidak mungkin bisa bersaing dalam hal sumber daya alam daerah sekitarnya. Tetapi sangat prospektif bila bekerjasama, dapat dirajut, maka Baubau hanya akan memerankan dirinya sebagai konektivitas.

“Sehingga wilayah-wilayah sekitar bisa juga memerankan dirinya sebagai wilayah yang bersinergi dengan Kota Baubau,” ungkap birokrat alumni S2 IPB ini.

Dalam pemaparannya juga, alumni SMAN 1 Kendari, dan S1 Agronomi Faperta Universitas Haluoleo, yang pernah menempati posisi Kepala Bagian atau Kabag Administrasi Sumberdaya Alam Sekretariat Daerah Baubau ini, mengajak kepada semua yang hadir, dari perwakilan Buton Tengah, Buton Selatan, Buton, termasuk Wakatobi, untuk bersama-sama menghasilkan dokumen perencanaan pembangunan 20 tahun kedepan. Untuk mewujudkan Sulawesi Tenggara Kepulauan menjadi Hub Maritim di Timur Indonesia.

(Redaksi)

Komentar