Polemik Bantal Porprov, La Hidi: Tidak Dipaksa!

Baubau

Kepala SMAN 2 Baubau, La Hidi, membantah pihaknya memaksa siswa untuk membawa bantal atau tikar ke sekolah. Terlebih bila disebut-sebut melakukan pengancaman terhadap siswa dikenakan sanksi tertentu, bila tidak mengindahkan membawa bantal atau tikar dimaksud.

Hal ini diungkapkan La Hidi, Minggu (19/11/22),”Kalau paksaan tidak ada,
kalau arahan benar, pada saat kami rapat kami memutuskan untuk menghimbau siswa kelas X bawa bantal, dan kelas XI bawa tikar,” demikian penjelasannya.

Kata La Hidi, sejak disampaikannya himbauan sampai dengan saat ini, sudah banyak siswa yang membawa bantal. Sedangkan tikar, baru empat siswa yang membawanya.

La Hidi mengakui bahwa himbauan membawa bantal atau tikar tanpa melalui persetujuan Komite Orang Tua Siswa. Namun sampai saat ini, tidak ada satupun orang tua siswa yang mengajukan keberatan secara langsung kepada dirinya, maupun kepada pihak sekolah.

Ia menambahkan, bahwa pihak sekolah mencatat nama siswa dan jenis barang yang dibawanya, untuk memudahkan pengembalian. Bila kegiatan Pekan Olahraga Provinsi XIV Sulawesi Tenggara (Porprov XIV Sultra) telah usai.

Saat ditanya, lantas bagaimana dengan siswa yang hidup dalam keluarga kurang berkecukupan, yang tidak mampu membeli bantal atau tikar untuk dibawa ke sekolah?. Apakah dalam himbauan yang disampaikan pihak sekolah, ada pengecualian untuk mereka yang hidup dalam keluarga ber-perekonomian pas-pasan, atau yang tinggal secara berdikari?.

“Tidak ada arahan untuk membeli bantal, hanya membawa bantal atau tikar yang ada di rumah, yang kebetulan berlebih. Tidak ada paksaan untuk membawa (bantal atau tikar),” jawab La Hidi.

Dilain pihak, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, Bariun memastikan, Dinas Dikbud Baubau tidak pernah menginstruksikan sekolah-sekolah, untuk mengharuskan siswanya membawa alat kelengkapan tidur (bantal atau tikar) ke sekolah.

“Untuk kami SD, SMP, hasil rapat terakhir dengan pimpinan, tidak ada sekolah yang menyiapkan bantal dan kasur, atau karpet,” tegasnya.

Menurutnya, memang dari pihak Event Organizer (EO) menyampaikan untuk menyiapkan alat kelengkapan tidur tersebut, namun para Kepala Sekolah tetap konsisten dengan hasil rapat. Apalagi memang hal tersebut pasti akan memberatkan siswa. EO dimaksud adalah unsur Dinas terkait, yang telah ditunjuk untuk mengurusi item kebutuhan/kelengkapan penyelenggaraan Porprov.

Salah seorang sumber Kasamea.com di Dispora Baubau mengatakan, bahwa tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk belanja pengadaan kasur ataupun kelengkapan alat tidur para kontingen dari luar daerah,”Tidak ada pengadaan itu, dan persoalan arahan untuk sekolah, dikonfirmasi ke dinas pendidikan boleh bang,” katanya.

Sebelumnya terkuak kabar, tentang adanya instruksi kepada pelajar di Kota Baubau, agar menyiapkan bantal dan tikar untuk dibawa ke sekolah. Disinyalir bantal dan tikar tersebut akan digunakan untuk kelengkapan alat tidur kontingen peserta Porprov dari luar daerah. (Red)

Baca juga ⬇️









Komentar