Baubau
Ditengah euforia, debat, spekulasi, deras hoax tentang Pilpres, ada kabar menyedihkan yang butuh perhatian, respon cepat dari Pemerintah RI. Warga Desa Kalimas Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi yang bekerja di Malaysia bernama Hariadi, diculik, dan hingga kini masih ditahan kelompok separatis abu sayyaf.
Pria berusia 43 tahun ini ditahan bersama rekannya bernama Heri, dan seorang lagi berkewarga negaraan asing (WNA).
Hingga kini belum ada kejelasan tentang keberadaan mereka, kondisi kesehatan mereka. Kondisi Hariadi dan Heri hanya sempat diketahui melalui video pendek yang tersebar via facebook beberapa waktu lalu.
Dalam video berdurasi 30 detik tersebut, keduanya tak mengenakan baju, matanya ditutup kain hitam, posisi berlutut (melipat lutut sebagai tumpuan untuk berdiri). Keduanya ada diantara lima pria dewasa berbadan tegap, bertopeng, memegang senjata api dan sebilah golok.
Dalam video viral itu, tampak seorang pria meminta pertolongan kepada Pemerintah untuk membebaskan mereka.
“Saya warga negara Indonesia, pekerjaan saya nelayan di sabah sandakan, saya kena tangkap oleh abu sayyaf filipin dilaut sandakan. Saya minta perhatiannya pemerintah republik indonesia terutama presiden, dan bapak sidadan yang mengurus,” demikian potongan video menegangkan tersebut.
Keponakan Hariadi yang ada di Kota Baubau, Fitriani mewakili keluarga, sangat berharap pamannya dapat segera dibebaskan, pulang dalam keadaan selamat, sehat walafiat. Berharap perhatian Pemerintah, terkhusus bapak Presiden dapat membantu pembebasan sang paman yang memiliki tiga orang anak itu.
Fitriani baru mengetahui informasi tentang penculikan pamannya dari istri pamannya yang menelepon dari Malaysia. Fitriani mengatakan,
awal pamannya ditangkap sekitar 7 Desember 2018, saat pergi melaut diperairan Sabah Sandakan.
“Paman saya menelepon istrinya,
mereka bertiga ditahan. Tapi yang satunya sudah menjadi wna (warga negara asing) di sandakan. Dan tidak ditau kabar temannya yang wna, karena mereka dipisahkan,” tulis Fitriani dalam pesan elektronik.
Kata Fitriani, hingga kini pihak keluarga belum mendapat informasi pembebasan sang paman. Keluarga juga tidak mengetahui kondisi Hariadi saat ini, sebab belum ada informasi.
~ Vonizz report ~
Komentar